Badai PHK Masih Berlanjut, Perusahaan Teknologi Ini Bakal Pangkas 500 Karyawan

Badai PHK Masih Berlanjut, Perusahaan Teknologi Ini Bakal Pangkas 500 Karyawan

Retno Ayuningrum - detikFinance
Jumat, 16 Feb 2024 15:39 WIB
Ilustrasi PHK
Foto: Ilustrasi PHK (Tim Infografis: Zaki Alfarabi)
Jakarta -

Perusahaan teknologi digital sekaligus pembuat perangkat lunak untuk restoran, Toast, mengumumkan bakal memberhentikan sekitar 10% atau 550 karyawan. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk memangkas biaya perusahaan tersebut.

Melansir dari CNBC International, Jumat (16/2/2024), dengan melakukan PHK, Toast berhasil menghemat biaya sebesar US$ 45-55 juta atau setara Rp 703-859 miliar (kurs Rp 15.627) untuk kuartal pertama. Sementara secara tahunan, perusahaan tersebut berhasil menghemat sebesar US$100 juta.

PHK itu terjadi beberapa minggu setelah salah satu pendiri dan COO Toast, Aman Narang menggantikan Chris Comparato sebagai CEO. Di bawah kepemimpinan Comparato, Toast mulai mengenakan biaya tambahan sebesar 99 sen untuk setiap pesanan online yang berjumlah lebih dari US$10. Pembeli dan pemilik restoran keberatan sehingga memprotes perusahaan untuk tidak mengenakan biaya tambahan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, pengumuman PHK ini bersamaan dengan perusahaan tersebut melaporkan pendapatan kuartal-IV 2023 yang mana melampaui Wall Street.

Pendapatan Toast meningkat hampir 35% secara tahunan selama kuartal-IV 2023. Kerugian bersihnya menurun menjadi sebesar US$36 juta dari US$99 juta.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, pandemi lalu membuat perusahaan tersebut mendapat banyak keuntungan. Banyak restoran yang menggunakan perangkat Toast untuk melakukan pembayaran melalui ponsel.

Alhasil, sahamnya pun melantai di Bursa Efek New York pada tahun 2021. Toast pun harus menghadapi persaingan yang semakin ketat dari perusahaan-perusahaan serupa, seperti Block, Fiserv dan Shift4.

Toast bukanlah satu-satunya perusahaan teknologi yang memberhentikan karyawannya. Beberapa perusahaan teknologi telah melakukan PHK pada awal tahun 2024. Salah satunya, Cisco yang akan mem-PHK sekitar 4.000 karyawan lantaran penjualan menurun.

(das/das)

Hide Ads