Pasar Ular, Riwayatmu Kini

Pasar Ular, Riwayatmu Kini

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Sabtu, 17 Feb 2024 08:28 WIB
Pasar Ular
Foto: Ignacio Geordy Oswaldo
Jakarta -

Pasar Ular Tanjung Priok Jakarta Utara sempat dikenal sebagai 'surga' aneka hiasan keramik, kristal, dan produk fesyen dengan harga miring. Sayang, Pasar Ular kini bagai mati suri karena sepi pembeli.

Berdasarkan pengamatan detikcom di lokasi, Jumat (16/2/2024), pasar tepat berada di Jl. Kebon Bawang V. Saat hendak memasuki pasar, pengunjung akan disambut oleh gapura besar dengan tulisan Pasar Ular Permai.

Saat memasuki area pasar, pengunjung langsung bisa menemukan sejumlah toko yang menjual berbagai macam hiasan keramik dari mulai alat makan, guci, vas bunga, bingkai, lampu dan pernak-pernik lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di area pasar ini juga terdapat banyak toko yang menjual beragam perlengkapan rumah tangga seperti peralatan dapur dan elektronik. Kemudian ada juga toko yang menjual berbagai jenis barang fesyen mulai dari, sepatu, jaket, kaos, celana jeans, celana panjang maupun pendek.

Pasar UlarKondisi Pasar Ular Foto: Ignacio Geordy Oswaldo

Masih belum cukup, ada toko-toko lain yang menjual beragam perlengkapan aksesoris seperti ikat pinggang, dompet, jam tangan, kacamata, tas, hingga parfum. Produk-produk ini banyak yang disimpan dengan rapih dalam etalase kaca yang dilengkapi lampu-lampu.

ADVERTISEMENT

Karena lokasinya yang tepat berada di sisi barat Jl. Yos Sudarso, terdapat banyak truk-truk besar yang melintas di depan pasar. Kondisi ini membuat suasana pagi di pasar ini sangat bising oleh suara klakson dan mesin kendaraan yang melintas.

Sayang kebisingan ini hanya sampai di depan jalan raya saja. Sebab area pasar ini tampak sangat sepi tanpa adanya seorang pengunjung pagi ini. Sesekali hanya ada sejumlah orang yang melintas namun tidak ada yang melihat-lihat atau masuk ke toko yang ada.

Pasar UlarSalah satu sudut lapak di Pasar Ular Foto: Ignacio Geordy Oswaldo

Saking sepi pelanggan, tidak sedikit pedagang pasar yang malah duduk-duduk di depan toko. Kondisi ini membuat Pasar Ular Tanjung Priok, Jakarta Utara, benar-benar telah kehilangan pesona dan mulai ditinggal pelanggan.

Pasar Ular sepi sejak COVID-19 menyerang. Langsung klik halaman berikutnya

Salah seorang pedagang aksesoris (tas, dompet, kaca mata, topi) Pasar Ular, Ria (39), mengatakan kawasan ini mulai sepi pembeli saat pandemi COVID-19 melanda.

"Sekarang sepi banget, semenjak corona itu lah sudah mulai sepi hingga sekarang kaya gini," kata Ria kepada detikcom, Jumat (16/2/2024).

Ia menjelaskan sebelumnya Pasar Ular merupakan salah satu lokasi wisata belanja di kawasan Jakarta Utara. Oleh karenanya sehari-hari Kawasan ini banyak dikunjungi pembeli dari berbagai daerah.

Bahkan tidak sedikit di antara para pembeli yang berkunjung menggunakan bus wisata. Namun kondisi ini mendadak terhenti saat Covid-19 menyerang dan pemerintah mulai melakukan lockdown atau pembatasan.

Meski mengalami penurunan jumlah pembeli akibat Covid-19, Ria mengaku saat itu jumlah pengunjung yang datang masih lebih baik dibandingkan pada 2023 kemarin. Sebab sepanjang tahun itu jumlah pembeli terus menurun hingga menjadi sangat sepi bak mati suri seperti saat ini.

Menurutnya pada 2023 kemarin banyak pembeli yang 'kabur' dari 'kejaran' pesona Pasar Ular Tanjung Priok dan berpindah ke toko-toko online. Akibatnya mulai banyak toko di kawasan pasar yang tidak bisa bertahan hingga gulung tikar.

"Tapi pas corona itu sih lumayan masih ada yang lewat-lewat, masih ada yang belanja lah. Nah sekarang-sekarang ini nih, mulai 2023 lah sudah sepi. Emang kalah (saing) sama (toko) online sih kayanya. Sudah pada ke online semua," terang Ria.

Hal serupa juga disampaikan oleh pedagang berbagai macam hiasan keramik (alat makan, guci, vas bunga, bingkai, lampu dan pernak-pernik lainnya) bernama Ismail (38). Menurutnya jumlah pengunjung mulai menurun sejak pandemi yang membuat para wisatawan berhenti berkunjung ke kawasan pasar.

Kemudian dirinya juga berpendapat setelah pandemi jumlah pembeli terus mengalami penurunan karena kalah saing dengan toko-toko online. Khususnya saat TikTok Shop mulai merajai penjualan secara online.

"(Makin sepi) sejak ada (toko) online aja sih kayanya, pas ada TikTok (shop) pertama kali keluar tuh. Sekarang sih sudah dibuka lagi 'kerannya' ya (TikTok Shop), tapi kalau sekarang kan sudah beda sama TikTok yang pertama, pas keranjangnya masih nyatu. Jadi nggak ada pelanggan yang datang," ungkapnya.

Halaman 2 dari 2
(hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads