Otoritas Jasa Keuangan mengungkapkan kabar terbaru terkait dengan rencana merger PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU) dan PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP). Adapun rencana merger tersebut telah terdengar sejak akhir 2022 lalu.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan, hingga saat ini proses pembahasan masih terus berjalan. Ia menyebut, beberapa waktu ke belakang sempat terjadi persoalan teknis yang menghambat proses merger tersebut.
"Memang kalau selama ini ada sedikit persoalan teknis, masalah hal-hal yang terkait proses hukum, masalah bagaimana merger itu dilakukan, siapa yang akan jadi core kegiatan bisnis, akan fokus ke mana dan lain sebagainya," jelas Dian, ditemui di The St. Regis Jakarta, Selasa (20/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dian menjelaskan, proses diskusi terus berjalan demi menghasilkan penjelasan yang lebih rinci dan teknis. Meski penyelesaiannya mundur, ia menjamin bahwa kedua belah pihak tetap pasti melakukan merger tersebut.
"Ini masih jalan terus dan sampai hari ini saya tidak melihat mereka mau mundur ya. Karena toh ini juga bukan kehendak kita. Saya tidak pernah memaksa bank umum untuk merger ya, kecuali pemenuhan modal," jelasnya.
Lebih lanjut saat ditanya kapan kiranya proses merger ini akan rampung, Dian memperkirakan proses akan berjalan sampai bulan Juni 2024. Ia juga berharap ke depan tidak ada masalah sehingga merger tidak akan mundur lagi.
"Ya mudah-mudahan kalau tidak ada masalah lebih lanjut dalam proses lebih lanjut, kira-kira bulan Juni, kira-kira," kata Dian.
Sebagai tambahan informasi, sebelumnya OJK sempat memproyeksikan merger Bank Nobu dan Bank MNC ini rampung pada Agustus 2023. Aksi korporasi dengan menyatukan dua entitas ini telah diusulkan sejak akhir tahun 2022, dalam rangka memenuhi syarat pemenuhan modal inti Rp 3 triliun.
Dian menyebut, pihaknya terus melakukan monitoring terhadap progres merger dari bank milik James Riady dan Hary Tanoesoedibjo itu. Evaluasi pun telah selesai dilangsungkan.
"Proses saat ini saya mendengar bahwa ini saat-saat cukup kritikal, karena sudah selesai evaluation tapi sedang berbicara kepemilikan saham, mungkin ada komplikasi teknis," katanya, dalam Konferensi Pers Hasil RDK Agustus 2023 secara virtual, Selasa (5/9/2023).
Kedua bank juga telah membentuk tim untuk menyukseskan merger. Bahkan sudah ada langkah ke konsultan keuangan dan konsultan hukum. Ia berharap, nantinya jika keduanya jadi merger maka menjadi contoh untuk bank lain yang ingin merger secara sukarela.
(shc/kil)