Subholding BUMN InJourney Buka-bukaan Strategi Genjot Pariwisata, Caranya?

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Kamis, 22 Feb 2024 14:30 WIB
Ilustrasi/Foto: Getty Images/Jetlinerimages
Jakarta -

Induk holding BUMN pariwisata dan pendukung, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney melakukan penataan portfolio group sebagai upaya untuk menciptakan ekosistem pariwisata yang terintegrasi dan berdaya saing.

Penataan portofolio ini ditandai dengan hadirnya PT Integrasi Aviasi Solusi atau InJourney Aviation Services (IAS) yakni subholding yang bergerak dalam layanan aviasi support untuk mendukung bandara serta maskapai penerbangan.

IAS terbentuk dari konsolidasi sembilan anak usaha di bawah PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II memiliki 4 portfolio bisnis dengan 12 layanan bisnis. Empat portofolio bisnis IAS yaitu ground handling & cargo terminal, logistics, hospitality dan operation support.

Direktur Utama InJourney Aviation Services, Dendi T Danianto menjelaskan, IAS akan memberikan layanan aviasi dan kargo yang mendukung bandara dan maskapai penerbangan di Indonesia.

"Melalui konsolidasi dan fokus pada lini bisnis, kami yakin InJourney Aviation Service akan dapat meningkatkan efisiensi, efektifitas, serta kualitas layanan aviasi support sehingga berdaya saing global, baik dari sisi profesionalisme maupun profitabilitas," kata Dendi dalam keterangannya, Kamis (22/2/2024).

"Kami optimis InJourney Aviation Services akan dapat menjadi bagian penting dalam pertumbuhan ekosistem pariwisata Indonesia dan pemimpin industri aviasi support," tambahnya.

PT Integrasi Aviasi Solusi atau InJourney Aviation Services (IAS) Foto: Dok. InJourney Aviation Services

Dia menjelaskan, IAS memiliki potensi yang besar mulai dari pasar yang dilayani, teknologi yang akan dikembangkan, inovasi layanan yang akan mengubah industri. Di sisi lain, IAS akan menciptakan value creation yang akan membawa perusahaan berkembang lebih pesat.

Untuk diketahui, IAS merupakan sub holding dari Aviasi Pariwisata atau InJourney. IAS ini resmi dibentuk pada 4 Januari 2024 merupakan konsolidasi sembilan anak usaha di bawah AP 1, AP II dan Garuda yang akan fokus pada seluruh kegiatan yang berkaitan dengan layanan bandara dan kargo.

Empat portofolio bisnis utama IAS yaitu ground handling & cargo terminal, logistics, hospitality dan operation support dengan memberikan 12 layanan penerbangan dan logistik.




(acd/ara)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork