Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumumkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih surplus per Januari 2024. Besarannya Rp 31,3 triliun atau 0,14% terhadap produk domestik bruto (PDB).
"APBN tahun 2024 meski baru bulan pertama, tapi kinerjanya masih menunjukkan suatu kinerja yang cukup baik," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTA, Kamis (22/2/2024).
Surplus APBN ini berarti pendapatan negara lebih besar dibanding jumlah pengeluaran atau belanja negara. Keseimbangan primer juga tercatat surplus Rp 61,4 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pendapatan negara pada Januari 2024 mencapai Rp 215,5 triliun atau 7,7% dari target APBN 2024. Pendapatan itu berasal dari pajak, bea dan cukai, serta penerimaan negara bukan pajak (PNBP).
Dari sisi belanja, pemerintah telah menghabiskan Rp 184,2 triliun sampai Januari 2024. Realisasi itu terdiri dari belanja pemerintah pusat dan transfer ke daerah.
Sri Mulyani menyebut kinerja APBN 2024 sejauh ini akan menjadi salah satu bekal untuk menjalani tahun yang masih cukup menantang ini.
"Kita juga harus mewaspadai bahwa situasi global tahun 2024 ini masih cukup menantang dan kecenderungannya masih tetap lemah sehingga kita perlu menjaga sumber-sumber momentum pertumbuhan ekonomi di dalam negeri," ucap Sri Mulyani.
Lihat juga Video: Jokowi Mau Bantuan Pangan Diperpanjang Hingga Juni Kalau APBN Cukup