Nggak Cuma Beras, Harga Telur Ikutan Naik Jadi Rp 32 Ribu/Kg

Nggak Cuma Beras, Harga Telur Ikutan Naik Jadi Rp 32 Ribu/Kg

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Senin, 26 Feb 2024 09:48 WIB
Seorang pedagang menata telur di Pasar Senen, Jakarta, Selasa (20/2/2024). Harga telur di sejumlah pasar Jakarta mengalami lonjakan harga dalam beberapa pekan terakhir hingga mencapai Rp28.000 - Rp31.000, naik dari harga normal dikisaran Rp25.000 yang disebabkan berkurangnya pasokan hngga kenaikan pakan ternak. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/wpa.
Foto: ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY
Jakarta -

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan baru meninjau harga pangan, khususnya beras di Pasar Klender SS, Jakarta Timur. Ia mengatakan harga beras saat ini memang masih tinggi akibat kurangnya produksi di awal tahun.

"Sama ya kita keliling (ke pasar-pasar), memang beras premium lokal harganya naik. Kenapa? Biasa, suplai kurang (akibat belum panen). Kalau suplai kurang, belinya nggak kurang, pasti harganya naik," kata Zulhas usai melakukan pengecekan di Pasar Klender SS, Senin (26/2/2024).

Zulhas mengatakan para petani lokal kemungkinan baru bisa panen paling cepat Maret nanti. Karena itu ia merasa suplai beras lokal baru mulai stabil bulan depan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Biasa Agustus-September (petani sudah) tanam (padi), sekarang (Januari-Februari) sudah panen, ini baru tanam. (Sekarang) panen paling cepat Maret, Mei, Juni. Bulan depan paling sebagian (sudah panen)," jelas Zulhas.

Namun selain beras, dalam kunjungan ke Pasar Klender SS tersebut Zulhas juga menemukan adanya kenaikan harga pada komoditas telur. Ia mendapati saat ini harga telur berada di kisaran Rp 32.000 per kilogram dari biasanya Rp 29.000 per kilogram.

ADVERTISEMENT

"Kalau (harga) ayam stabil, (harga) telur naik. Naik (jadi) Rp 32.000 per kilogram. Biasa (harga telur berada di kisaran) Rp 29.000 per kilogram. Di sini (harga telur) mahal (kalau sudah) Rp 30.000an per kilogram lah," terangnya.

Ia memperkirakan kenaikan harga telur ini terjadi karena adanya kenaikan harga pakan ayam petelur. Namun Zulhas sendiri belum bisa memastikan, karenanya ia mengaku akan menyelidiki lebih dalam perihal penyebab kenaikan harga telur ini.

Namun menurutnya, kalau harga telur benar naik karena adanya kenaikan harga pakan ayam petelur, maka pemerintah bisa memberikan subsidi pakan sebesar Rp 1.000 per kilogram seperti yang sudah dilakukan sebelumnya. Dengan begitu harga telur akan turun dengan sendirinya.

"Nanti lihat apa sebabnya, tapi memang harga pakan dan jagung naik. Kalau itu terus berlanjut, seperti yang lalu-lalu harga jagung (pakan ayam petelur ini dapat) subsidi Rp 1.000 per kilo sehingga pakan terkendali lagi harganya," terang Zulhas.

(fdl/fdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads