Raksasa Ritel Inggris Naikkan Gaji 40 Ribu Karyawannya, Rogoh Kocek Rp 1,76 T

Raksasa Ritel Inggris Naikkan Gaji 40 Ribu Karyawannya, Rogoh Kocek Rp 1,76 T

Ilyas Fadilah - detikFinance
Rabu, 28 Feb 2024 16:02 WIB
Carlisle,UK - January, 22, 2011: An senior couple pass in-front of a Marks & Spencer shop, during the latter part of the January sales.
Foto: Istock
Jakarta -

Ritel asal Inggris Marks & Spencer menaikkan gaji 40.000 stafnya mulai April tahun ini. Keputusan ini diumumkan menjelang pengumuman upah minimum nasional oleh pemerintah Inggris.

Perusahaan ditafsir menggelontorkan £ 89 juta atau Rp 1,76 triliun (kurs Rp 19.800) untuk menaikkan gaji karyawannya. Dengan begitu, pendapatan pegawai Marks & Spencer naik dari sebelumnya £ 10,90 atau Rp 215.820 per jam menjadi £ 12 atau 237.600 per jam mulai 1 April.

Dikutip dari Standard, Rabu (28/2/2024), karyawan yang berada di London dinaikkan gajinya dari £ 12,05 atau Rp 238.590 per jam menjadi £ 13,15 atau Rp 260.370 per jam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan begitu karyawan Marks & Spencer menerima gaji lebih tinggi dari upah minimum Inggris yang sebesar £ 11,44. Aturan tersebut akan berlaku untuk pekerja berusia 21 dan 22 tahun.

Stuart Machin, kepala eksekutif Marks & Spencer menyebut langkah itu sebagai investasi terbesar yang pernah dilakukan perusahaan dalam kaitannya dengan gaji.

ADVERTISEMENT

"Visi kami adalah menjadi pengecer paling terpercaya - dan itu dimulai dengan menjadi perusahaan yang paling terpercaya," tuturnya.

Perusahaan ritel lain di Inggris telah mengumumkan kenaikan gaji bagi pekerja toko dalam beberapa bulan terakhir. Aldi, Sainsbury's dan Ikea juga mengumumkan kenaikan gaji minimum untuk stafnya di luar London menjadi £ 12 per jam.

Marks & Spencer mengatakan mulai bulan April, mereka akan memberlakukan cuti melahirkan selama enam minggu dengan gaji penuh untuk pekerja pria atau ayah. Perusahaan juga menggandakan cuti melahirkan dan adopsi menjadi 26 minggu dengan gaji penuh untuk pekerja wanita atau ibu yang melahirkan. Kebijakan ini diprediksi menelan biaya £ 5 juta per tahun.

(ily/rrd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads