Kekayaan Li Xiang, ketua dan CEO dari Li Auto melonjak tinggi karena strateginya disetujui oleh investor. Li Auto sendiri merupakan sebuah pabrik pembuat mobil listrik di China. Sampai Senin kemarin, kekayaan Li Xiang melonjak sampai US$ 9,6 miliar atau sekitar Rp 150 triliun (kurs Rp 15.663).
Dilansir dari Forbes, Rabu (28/02/2024), para investor menyetujui strategi Li untuk memberikan diskon produk mobil listrik mereka di saat harga mobil listrik di pasaran sangat kompetitif. Menurut para analis, pemberian diskon di tengah harga mobil listrik yang semakin bersaing ini dapat merugikan margin dari Li Auto.
Melihat dari rilis pendapatan pada hari Senin, saham perusahaan Li Auto yang terdaftar di bursa mengalami kenaikan sampai 26% di Hong Kong pada Selasa ini (28/02/2024) setelah sebelumnya menguat sebesar 19% di NASDAQ atau rumah bagi perusahaan teknologi tinggi. Li, yang mendapatkan penghasilan bersihnya dari Li Auto menjadi salah satu dari lima orang terkaya di dunia menurut daftar miliarder Real-Time Forbes.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengalaman Li ini membuktikan bahwa pemberian diskon tidak berdampak pada keuntungan yang dihasilkan perusahaannya. Li Auto memberikan diskon sampai sebesar $2000 atau sekitar Rp 31 juta (kurs Rp 15.663) untuk kendaraan yang dijual dengan harga lebih dari US$ 42.000 atau sekitar Rp 650 juta (kurs Rp 15.663).
Pada kuartal keempat tahun 2023, penjualan dari tiga model mobil Li Auto meningkat lebih dari dua kali lipat dari tahun ke tahun, mencapai US$ 5,9 miliar atau sekitar Rp 92 triliun (kurs Rp 15.663). Laba bersih perusahaan mereka mencapai Rp 12 triliun, naik sekitar 2,068% dari tahun 2022.
Sementara itu, margin kotornya mencapai 23,5%, bahkan lebih tinggi dari margin Tesla yang hanya sebesar 17,6%. Hal itu terjadi setelah perusahaan Li Auto memberikan diskon pada produk mereka di beberapa negara, salah satunya adalah China.
Seorang analis dari 86Research, Wang Hanyang, mengatakan bahwa kini investor semakin yakin akan prospek keuntungan Li Auto setelah strategi diskon diterapkan.
"Perusahaan meluncurkan promosi penjualan pada kuartal keempat. Sementara itu, perusahaan masih dapat mempertahankan margin mereka tetap stabil. Hal itu membuktikan kemampuan rantai pasok dan manajemen biaya dari Li Auto yang kuat," ucap Wang.
Namun, Wang juga memperingatkan dan bertanya-tanya, apakah Li auto akan mampu mempertahankan marginnya di atas 20% jika terus menerus memberikan diskon produk di tengah harga mobil listrik yang terus bersaing.
Pada tahun 2024, Li menargetkan untuk menjual 800.000 unit mobil listrik pada akun media sosialnya. Apabila hal tersebut tercapai, maka akan terjadi lonjakan sebesar 113% dari jumlah kendaraan yang dipesan pada tahun lalu.
Per 1 Maret mendatang, Li Auto akan mengeluarkan jenis mobil listrik baru, Li Mega, kendaraan dengan sumber daya baterai yang diberi harga US$ 84.500 atau sekitar Rp 1,3 miliar (kurs Rp 15.663). Seiring dengan itu, Li Auto juga berencana untuk membangun 3000 stasiun pengisian daya pada akhir tahun 2025 untuk mengurangi kekhawatiran akan jangkauan mobil listrik untuk calon pembeli. Saat ini, Li Auto telah memiliki 330 stasiun pengisian daya di seluruh Tiongkok.
(fdl/fdl)