Bayu mengatakan hampir seluruh kelurahan di DKI Jakarta dan sekitarnya menjadi tempat pelaksanaan BULOG SIAGA. Total titik penjualan telah mencapai 52 titik di DKI Jakarta dan Jawa Barat dan akan ditingkatkan hingga 100 titik.
Meski begitu, rencananya program ini akan dihentikan jika Buloh menilai kebutuhan masyarakat akan beras sudah terpenuhi. Baik dari stok yang mencukupi hingga harga yang sudah normal.
"Melalui BULOG SIAGA masyarakat tidak lagi mengalami kesulitan untuk memperoleh komoditi pangan murah," jelas Bayu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi bila stok sudah cukup dan harga sudah normal kembali, program SIAGA akan distop. Artinya kita melihat kebutuhan. Jika kembali dibutuhkan, kita akan gelontorkan kembali," ujarnya lagi.
Di luar itu Bayu menyebut pihaknya terus melakukan berbagai langkah strategis lainnya untuk menjaga pasokan dan harga beras. Seperti di antaranya melakukan penyaluran Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang ditujukan kepada 22 juta keluarga Penerima Bantuan Pangan (PBP).
Kemudian menambah stok di Pasar Induk Beras Cipinang dan kerjasama dengan PT Food Station Jakarta baik dengan stok beras SPHP maupun beras premium (komersial) Bulog yang mampu menaikkan stok beras di pasar naik dari 30 ribu ton menjadi 37 ribu ton.
Terus mengamankan stok Pemerintah melalui penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah maupun pengelolaan komoditi pangan komersial, serta memantau perkembangan panen di daerah-daerah sentra produksi yang akan menjadi potensi dalam penyerapan gabah beras dalam negeri untuk memperkukan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP).
"Langkah-langkah tersebut sesuai dengan salah satu misi BULOG yaitu menjamin ketersediaan, keterjangkauan dan stabilitas komoditas pangan pokok," pungkasnya.
(fdl/fdl)