Bos Bapanas Sebut Petani Lagi Happy Harga Gabah Tinggi, Tapi Beras Rp 18.000/Kg

Bos Bapanas Sebut Petani Lagi Happy Harga Gabah Tinggi, Tapi Beras Rp 18.000/Kg

Aulia Damayanti - detikFinance
Kamis, 29 Feb 2024 16:26 WIB
Kepala Bapanas Arief Prasetyo di acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2024 di The Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Kamis (29/2/2024)
Foto: Aulia Damayanti/detik.com
Jakarta -

Badan Pangan Nasional mengungkap sampai saat ini harga beras memang tengah mengalami kenaikan. Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyebut, harga beras bisa turun seiring dengan jumlah produksi beras yang maksimal.

Karena saat ini seperti diketahui selama Januari-Februari 2024, produksi berada di bawah kebutuhan nasional. Jumlah defisitnya mencapai 2,8 juta ton beras.

"Kapan beras di Indonesia turun? Seiring berjalannya waktu, atau tanaman padi kita minimal 1 juta ha yang akan memproduksi 2,5 juta ton. Kalau di bawah 1 juta ha tanam, maka produksi akan di bawah dan maka harga akan bergerak naik," katanya dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2024 di The Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Kamis (29/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arief mengatakan panen raya nanti Maret 2024 akan berjumlah 3,5 juta ton. Dengan begitu harga diyakini bisa mengalami penurunan.

"Kemarin harga di tingkat konsumen maka ke depan dua bulan ini panen 3,5 juta ton," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Harga gabah kering panen (GKP) saat ini di angka Rp 7.210 per kilogram (kg). Angka itu jauh di atas harga pembelian pemerintah (HPP) yakni Rp 5.000/kg.

Arief juga menyebut, harga gabah saat ini di angka Rp 8.000 sampai hampir Rp 9.000/kg. Dengan begitu maka harga beras bisa menjadi Rp 18.000/kg

"Petani-petani lagi happy, Rp 8.000-Rp 8.900, itu di hilirnya Rp 18.000. Pilih mana mau banyak di petani merugikan konsumen, kalau kita mau Rp 12.000-Rp 13.000 GKP Rp 5.000/kg," jelas dia.

(ada/rrd)

Hide Ads