Bos Badan Pangan Ungkap Beras Bulog Banjiri Ritel 9.138 Ton

Bos Badan Pangan Ungkap Beras Bulog Banjiri Ritel 9.138 Ton

Aulia Damayanti - detikFinance
Kamis, 29 Feb 2024 17:57 WIB
Kepala Bapanas Arief Prasetyo di acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2024 di The Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Kamis (29/2/2024)
Foto: Aulia Damayanti/detik.com
Jakarta -

Badan Pangan Nasional mengungkap pemerintah melalui Perum Bulog telah membanjiri beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke ritel-ritel di Indonesia. Total beras SPHP yang telah disalurkan sampai 27 Februari 2024 mencapai 9.138 ton.

"Ini yang dilakukan seminggu dua minggu terakhir. Pemilu pada 8 sampai 14 Februari bantuan pangan dihentikan untuk menghormati pemilu," kata Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2024 di The Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Kamis (29/2/2024).

Secara rinci dalam paparannya, Perum Bulog telah menyalurkan SPHP ke berbagai ritel, pertama Hypermart 1.920 ton, Ritmod Lokal 1.903, Ramayana 1.316 ton, Indomaret 1.251 ton, Indogrosir 842 ton, Alfamart 631 ton, Transmart 624 ton, TipTop 230 ton, Superindo 117 ton, Foodhall 70 ton, Lotte Mart 91 ton, Naga 29 ton Lulu 20 ton dan AEON 50 ton.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arief mengatakan jika masyarakat ingin membeli dalam jumlah banyak bisa membeli di pasar induk. Karena memang untuk pemerataan beras di ritel dibatasi 2 pack satu orang per hari.

"Kalau ada yang komplain 2 pack nggak boleh ini buat pemerataan di ritel. Kalau mau beli banyak saya undang ke Pasar Induk Cipinang," jelas dia.

ADVERTISEMENT

Lantas mengapa beras di ritel masih sulit, terutama SPHP?

Arief menyebutkan beras SPHP memang menjadi pilihan masyarakat saat ini karena harganya yang lebih murah dari merek lainnya. Jadi menurutnya wajar menjadi rebutan dan habis dalam sekejap.

"Karena selisih harga Rp 10,900 (SPHP) atau Rp 13.900 (HET Premium) atau di luar saja masih ada yang Rp 15.000 sampai Rp 16.000. Orang ya carinya yang Rp 10.900/kg, jadi solusi terbaik itu produksinya meningkat. Saya bilang 2-3 minggu ke depan proses panen lokal sekarang harga gabah Rp 8.000, kemudian Rp 7.000, ini akan mengkoreksi harga beras," pungkasnya.

(ada/rrd)

Hide Ads