Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Kantor BPJS Kesehatan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur hari ini. Dalam sambutannya Jokowi sempat bercerita masa-masa saat BPJS Kesehatan keuangannya berdarah-darah.
Katanya di medio 2015 lalu keuangan BPJS Kesehatan mengalami defisit yang sulit untuk diseimbangkan. Saat itu sangat rutin dirinya dan pimpinan BPJS Kesehatan melakukan rapat.
Namun kini menurut Jokowi keuangan BPJS Kesehatan sudah pulih. Rapat-rapat yang sering dilakukan pun mulai berkurang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya ingat di 2015, 2016 seringkali saya melakukan rapat-rapat dengan BPJS, urusannya urusan defisit yang tidak mudah diselesaikan saat itu. Tapi sudah beberapa tahun ini saya nggak pernah rapat artinya itu sangat bagus pengelolaan di BPJS Kesehatan," ungkap Jokowi dalam sambutannya, Jumat (1/3/2024).
"Pak Dirut juga kita nggak banyak rapat karena nggak ada defisit, kalau defisit itu masih dirutnya pengin rapat terus," katanya lagi.
Di waktu yang sama kala itu, Jokowi juga bilang setiap dirinya blusukan ke rumah sakit layanan BPJS keluhannya banyak sekali. Namun setelah tahun 2020 layanannya makin baik.
"Saya juga ingat awal-awal 2015, 2016, 2017, setiap saya cek ke rumah sakit layanan BPJS keluhannya banyak sekali. Antrenya lama, komplainnya, saya kan ngecek ke lapangan, komplain banyak. Tapi 2020 ke sini, saya mampir ke rumah sakit, cek antrean pendaftaran, berubahnya sama drastis sekali baik sekali," beber Jokowi.
Jokowi juga mengapresiasi kini BPJS Kesehatan makin luas keterjangkauannya. Buktinya, sudah ada 95,7% warga Indonesia yang terdaftar di BPJS Kesehatan, jumlahnya mencapai 267 juta jiwa.
"Kedua saya apresiasi dan hargai peserta sudah 267 juta peserta, 95,7% dari total penduduk kita," kata Jokowi.
(hal/rrd)