Ramai Perbandingan Beli Beras 10 Kg Pakai Gaji Fresh Graduate di RI Vs Korsel

Ramai Perbandingan Beli Beras 10 Kg Pakai Gaji Fresh Graduate di RI Vs Korsel

Aulia Damayanti - detikFinance
Senin, 04 Mar 2024 11:17 WIB
Harga beras di Tanah Air terus mengalami kenaikan. Lihat yuk proses bongkar muat beras di pasar beras Cipinang, Jakarta.
Ilustrasi Beras/Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Ramai di media sosial X (dulu Twitter) harga beras 10 kilogram (kg) di Indonesia dibandingkan dengan Korea Selatan dengan gaji fresh graduate atau lulusan baru. Beras merupakan makanan pokok kedua negara ini.

Salah satu akun X mengungkap harga beras 2,5% dari gaji fresh gradutate yang dicontohkan Rp 6 juta per bulan. Dalam hal ini, dicontohkan harga beras 10 kg sebesar Rp 150.000.

Sedangkan di Korea Selatan harga beras hanya 0,85% dari gaji yang dicontohkan sebesar 3,5 juta won atau Rp 41,1 juta per bulan. Untuk harga beras yang lebih mahal 29.900 won atau Rp 351.000.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di Korea Selatan, seorang fresh graduate harus bekerja sekitar 1,5 jam untuk membeli 10 kg beras. Sedangkan di seorang fresh graduate harus bekerja sekitar 4,4 jam untuk membeli jumlah beras yang sama," kata akun @pri*****, dikutip Senin (4/3/2024).

Menanggapi hal tersebut, Peneliti dari Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia, Eliza Mardian mengatakan harga beras di Korea Selatan memang lebih mahal dibandingkan Indonesia.

ADVERTISEMENT

"Beras di Korea Selatan memang tergolong mahal bahkan termasuk kedua tertinggi di dunia. Harganya dikisaran Rp 52.000 (per kg), Indonesia per kg dikisaran Rp 18.000," kata dia kepada detikcom, Senin (4/3/2024).

Lantas mengapa pengeluaran untuk beras di Indonesia lebih besar dibandingkan Korea Selatan?Eliza menjelaskan, pendapatan nasional bruto (gross national income/GNI) Korea Selatan memang jauh di atas Indonesia, bahkan disebut tiga kali lipat.

"Namun kita lihat GNI per kapita Korea Selatan tahun 2022 versus Indonesia sangat jauh. GNI per kapita Korea Selatan US$ 42.887, sementara Indonesia US$ 12.045," jelas dia.

Jadi, meski harga kebutuhan rumah tangga di Korea Selatan lebih mahal, tetapi pendapatan masyarakat di sana sangat besar. Sementara di Indonesia seiring dengan naiknya harga pangan, pendapatan per kapitanya lebih kecil jauh dari Korea Selatan.

"Harga beras Korea Selatan dua kali lipat dari Indonesia, pendapatan perkapita penduduknya Korea itu tiga kali pendapatan penduduk Indonesia. Sehingga memang lebih besar porsi pengeluaran penduduk Indonesia untuk beli beras jika dibandingkan Korea Selatan," terang dia.

Senada, Pengamat Pertanian Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori,menyebut, pendapatan per kapita Korea Selatan memang lebih tinggi dibandingkan Indonesia. Menurutnya, pengeluaran untuk pangan masyarakat di Korea Selatan tidak lebih besar dari Indonesia.

"Kalau membandingkan dengan Korea perkapita jauh sekali. Yang hampir bisa dipastikan pengeluaran Korea untuk pangan itu tidak sebesar di kita, porsi pesentasenya. Jadi harga di sana tinggi, porsinya masih terjangkau lah," terang dia.

Sementara Indonesia pendapatan rumah tangga Indonesai sebesar hampir 50% digunakan untuk kebutuhan pangan, termasuk beras. Padahal biaya hidup di Indonesia tidak begitu besar.

"Problemnya sebagian besar masyarakat kita terutama yang miskin itu porsi belanja untuk pangan itu masih besar. Di situlah penting bagi pemerintah memastikan bukan hanya ketersediaan tetapi stabilisasi harga, harganya kalau bisa stabil, jangan naik turun," pungkasnya.

Simak juga Video: Jokowi soal Harga Beras: Cek Langsung, Jangan Ditanyakan ke Saya

[Gambas:Video 20detik]




(ada/ara)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads