Guru Besar IPDN Sebut ASN Paling Diuntungkan dari Program Makan Gratis Prabowo

Guru Besar IPDN Sebut ASN Paling Diuntungkan dari Program Makan Gratis Prabowo

Samuel Gading - detikFinance
Rabu, 06 Mar 2024 13:00 WIB
Sejumlah siswa/i SMPN 2 Curug, Kabupaten Tangerang, mengikuti simulasi makan siang gratis, Kamis (29/2/2024). Simulasi ini dilihat langsung oleh Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Sejumlah siswa/i SMPN 2 Curug, Kabupaten Tangerang, mengikuti simulasi makan siang gratis, Kamis (29/2/2024)./Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Guru Besar Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Muhadam Labolo mengatakan bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) menjadi pihak yang paling diuntungkan dari program makan siang dan susu gratis Prabowo Subianto. Kenapa?

Hal ini dikarenakan ASN bertugas untuk menerjemahkan dan mengawal visi yang diusung oleh setiap calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) jika nantiinya resmi terpilih. Sebab dalam proses realisasi program, ada anggaran yang dikucurkan kepada birokrasi.

Awalnya, dalam kegiatan KORPRI Menyapa, Muhadam menjelaskan demokrasi membawa harapan bagi semua masyarakat. Bagi ASN, salah satu harapan itu adalah terwujudnya janji politik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Demokrasi punya harapan untuk kita semua. Harapan salah satunya untuk ASN adalah siapapun yang menang mengambil alih pemerintahan implikasi ke bawah yang paling bisa menikmati semua program itu adalah ASN," ucapnya seperti disiarkan melalui YouTube Kementerian Dalam Negeri, dikutip Rabu (6/3/2024).

Muhadam kemudian mencontohkan salah satu program yang kemungkinan besar terlaksana adalah makan siang dan susu gratis pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Ia menilai, besar kemungkinan ada anggaran triliunan rupiah dikucurkan kepada seluruh level birokrasi. Pengucuran anggaran untuk menyukseskan program diperkirakan terjadi di beberapa tingkat, mulai dari provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, kelurahan, bahkan hingga tingkat RT/RW.

ADVERTISEMENT

"Saya ambil contoh, kalau seorang calon presiden hari ini terpilih dengan program makan siang gratis dan susu gratis, saya mau tanya yang paling diuntungkan siapa? Sudah pasti Aparatur Sipil Negara (ASN). Bapak sudah bisa hitung sekian triliun dibutuhkan harus diteteskan ke bawah. Dia akan singgah di provinsi, kabupaten, kecamatan, kelurahan, ketua RW, lalu menetes ke bawah. Tidak mungkin itu tidak ada tetesan untuk pendampingan semua," ungkapnya.

Namun, selain program makan siang dan susu gratis, Muhadam mencontohkan sejumlah program lain yang membuat anggaran menetes hingga level terkecil birokrasi, seperti bantuan sosial (bansos) dan Bantuan Langsung Tunai (BLT). Guna merealisasikan program tersebut, dana pendampingan pasti akan diberikan kepada ASN.

Hal ini menurutnya karena ASN sebagai penerjemah sekaligus pelaksana dari 'mimpi' yang diutarakan oleh para politisi. Terjemahan dari visi itu pun tertuang dalam sistem perencanaan seperti Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), hingga Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD).

"Tidak mungkin itu tidak ada tetesan untuk pendampingan semua. Seperti program IBT, program apa itu PKH, program bansos, program BLT, sudah pasti ada dana pendampingan yang mengelola itu ujung-ujungnya ASN, birokrat itu. Jadi positive thinking aja di situ. Siapapun capres yang terpilih misalnya, dengan semua program yang akan mereka kerjakan, ujungnya adalah birokrat," jelasnya.

"Itu enaknya jadi politisi, tidak perlu sekolah tinggi-tinggi, cukup Sekolah Menengah Umum (SMU)/sederajat, silakan maju sebagai capres, (calon) gubernur, sebagai bupati. Tapi begitu dia terpilih, laku visinya dijual, karena itu politisi itu jualnya mimpi, mimpinya laku yang menerjemahkan mimpi menjadi konkret sampai dengan program dan kegiatan adalah birokrasi, pak. Bapak akan terjemahkan sesuai dengan sistem perencanaan RPJMN, RPJP, RPJMD, sampai RKPD," sambungnya.

Oleh sebab itu, Muhadam mengatakan bahwa ASN harus berpikir positif, karena siapapun yang menang dalam Pemilu maupun Pilkada akan menguntungkan. Sebab, bakal ada banyak anggaran yang bisa dikelola oleh para ASN.

"Jadi tidak usah negative thinking, positive thinking saja, siapapun yang menang dalam kontestasi ini pasti manfaatnya, benefitnya, itu akan kembali ke dalam birokrasi. Saya yakin birokrasi banyak yang gemuk mengelola. Tetesannya itu loh. Saya yakin untuk, semisal makan siang dan susu gratis, mungkin bapak/ibu sekalian menganggap sesuatu yang jauh, pasti (anggaran) akan menetes ke sana," pungkasnya.

Simak juga Video: Mahfud soal Simulasi Makan Siang Gratis: Harusnya Tak Dibicarakan Sekarang

[Gambas:Video 20detik]



(ara/ara)

Hide Ads