Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan Indonesia sukses menjaga momentum pertumbuhan ekonomi usai COVID-19. Ekonomi terjaga di sekitar 5% dan defisit anggaran kembali normal dalam waktu singkat.
Hal itu dikatakan Sri Mulyani dalam acara Mandiri Investment Forum (MIF) yang dihadiri ratusan investor. Atas dasar itu Sri Mulyani menilai Indonesia salah satu negara yang langka.
"Indonesia di antara 20 negara teratas, negara-negara ASEAN, atau bahkan di antara semua negara di dunia, mungkin merupakan salah satu negara langka yang dapat melakukan konsolidasi fiskal dalam waktu yang sangat singkat dan sangat cepat tanpa mengorbankan pertumbuhan itu sendiri," kata Sri Mulyani di Hotel Fairmont Jakarta, Selasa (5/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Sri Mulyani defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) hanya sebesar 1,65% terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2023. Ini jauh lebih kecil dari yang diasumsikan sebelumnya.
"Jadi defisit kita hanya 1,65%. Angka ini jauh lebih rendah dari anggaran awal dan juga jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan defisit yang terjadi pada masa terburuk pandemi yaitu sebesar 6,1% PDB pada 2020," terangnya.
Selain itu, kata Sri Mulyani, situasi seperti ini tidak terjadi pada banyak negara, apalagi Indonesia bisa mengkombinasikan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dengan defisit fiskal yang rendah.
"Jika Anda melihat banyak negara lain di dunia, kombinasi seperti itu sangat jarang terjadi. Entah Anda melihat bagaimana di beberapa negara, namun ketika ekonomi tumbuh tinggi akan dibarengi dengan defisit yang semakin parah," tutur Sri Mulyani.
Sebagai informasi pada 2024 pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menargetkan defisit APBN hanya sebesar 2,29% dari produk domestik bruto (PDB) atau setara Rp 522,8 triliun. Adapun besaran belanja Rp 3.325,1 triliun dan penerimaan Rp 2.802,3 triliun.
Pertumbuhan ekonomi ditargetkan mencapai 5,2% dengan didorong oleh konsumsi rumah tangga dan investasi. Ekspor diharapkan masih menopang perekonomian sekalipun lebih rendah dari tahun sebelumnya.
"Jadi Indonesia dalam waktu yang sangat singkat, konsolidasi fiskal sekaligus menjaga pemulihan dan mempertahankan pertumbuhan termasuk yang luar biasa," jelasnya.
"Saya rasa saya pantas mendapat tepuk tangan, terima kasih. Khawatir jika Anda lupa," kata Sri Mulyani sambil bercanda di depan para investor yang menghadiri acara tersebut.
(aid/hns)