Namanya Masuk Daftar Calon Menkeu Kabinet Prabowo, Menkes Jawab Begini

Namanya Masuk Daftar Calon Menkeu Kabinet Prabowo, Menkes Jawab Begini

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Kamis, 07 Mar 2024 13:10 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin.
Foto: Shafira/detikcom
Jakarta - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin merespons terkait dengan namanya yang masuk ke dalam jajaran calon Menteri Keuangan (Menkeu) kabinet Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto.

Budi Gunadi sendiri tidak berbicara banyak saat ditanya terkait hal ini. Menurutnya, saat ini dirinya tengah fokus menjalankan tugas-tugas dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam hal kesehatan.

"Sekarang sedang mengejar target Bapak Presiden, beresin urusan kesehatan. Banyak banget, sibuk banget itu," ujar Budi Gunadi, ditemui usai acara Peresmian Bersama Mal Pelayanan Publik dan Percepatan Penyelenggaraan MPP Digital, di Hotel The Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Kamis (7/3/2024).

Budi mengatakan, saat ini dirinya juga tengah bekerja ekstra dalam mengejar target implementasi transformasi kesehatan. Sementara menyangkut kondisi di masa yang akan datang, menurutnya hal itu akan menjadi keputusan dari presiden berikutnya.

"Kalau yang nantinya (jabatan sebagai Menkeu di kabinet berikutnya), itu kan hak prerogatif presiden berikutnya," ujarnya.

Di sisi lain, dalam sambutannya di acara Peresmian Bersama Mal Pelayanan Publik dan Percepatan Penyelenggaraan MPP Digital, Budi Gunadi sendiri sempat menyinggung banyak tentang kondisi ekonomi RI dan tantangannya untuk keluar dari middle income trap. Ia juga sempat menekankan posisinya yang juga merupakan orang ekonomi.

"Saya orang ekonomi ya. Negara maju itu definisinya jelas ya, pendapatan per kapita US$ 13.000 per tahun. Jelas. Jadi selama belum tembus itu nggak bisa tembus negara maju. Sekarang Indonesia US$ 4.800, harus tiga kali lipatnya. Dirupiahin, pendapatan rata-rata per bulan harus Rp 15 juta, sekarang Indonesia Rp 5 juta," ujarnya, dalam sambutanya.

Budi Gunadi menambahkan, dalam sejarah bangsa-bangsa di dunia bahwa setiap bangsa punya kesempatan untuk jadi negara maju. Salah satu waktu yang kerap dimanfaatkan ialah saat puncak bonus demografi. Pada saat itu, penduduk usia produktif 15-60 tahun yang mendominasi.

"Kalau waktu itu terlewat, akan lebih susah buat semua bangsa mendorong dari negara menengah ke negara maju. Dia akan terjebak terus di negara menengah perekonomiannya atau bilangnya middle income trap," tutur Budi Gunadi.

Menurutnya, hal ini menjadi tanggung jawab besar bagi para pejabat daerah dalam menjamin Indonesia siap pada saat momentum bonus demografi di 2030. Oleh karena itu, untuk memanfaatkan momentum tersebut, ia mendorong kerja sama dalam peningkatan PDB per kapita RI mencapai tiga kali lipatnya.

Di samping itu, ia juga menekankan bahwa kesehatan tetap nomor satu. Menurutnya apabila pemerintah sudah menyiapkan infrastruktur dan fasilitas bagi masyarakat namun kesehatan tidak terjamin, tetap target Indonesia menjadi negara maju sulit digapai.

"Saya sebagai menteri kesehatan bilang rumusnya dua. Mau pemerintahnya efektif, mau punya jalan tol, mau punya pelabuhan, punya sistem digital, kalau orangnya nggak sehat sama nggak pinter nggak mungkin," pungkasnya.

Sebagai tambahan informasi, nama Budi Gunadi muncul bersama tiga nama pejabat lainnya yang diincar menjadi Menkeu kabinet Capres Prabowo Subianto. Hal ini mulanya disinggung oleh laporan dari Bloomberg.

Bloomberg menyebut jika Sri Mulyani Indrawati tidak akan lagi menjabat sebagai menteri keuangan dalam kabinet pemerintahan Prabowo Subianto. Capres tersebut dikabarkan sudah membidik sejumlah nama-nama untuk dijadikan sebagai menteri keuangan.

Menurut Bloomberg, Prabowo dikabarkan sedang mempertimbangkan sejumlah tokoh yang berlatar belakang bankir sebagai menteri keuangan. Prabowo disebut mencari teknokrat yang dapat mengamankan pendanaan negara, menjaga kewaspadaan fiskal, serta bisa memenuhi janji kampanyenya.

Menurut sejumlah sumber Bloomberg, Prabowo, yang memimpin hasil survei quick count Pemilu 2024, sedang mempertimbangkan setidaknya empat nama. Keempatnya adalah Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara Kartika Wirjoatmodjo, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Mahendra Siregar, dan Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Royke Tumilaar.

Lihat juga Video: Menkeu Pegang Rp 616 T, Jokowi: Napas Panjang Sampai 2024 Masih Aman

[Gambas:Video 20detik]




(shc/rrd)


Hide Ads