Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir ingin meningkatkan keterlibatan anak muda dan partisipasi perempuan di perusahaan pelat merah. Oleh sebab itu, ia menargetkan setidaknya 25% dari total jajaran direksi anak-cucu BUMN berusia di bawah 42 tahun dan 15% di antaranya perempuan.
Awalnya, dalam acara BUMN Corporate Communications and Sustainability Summit (BCOMSS) 2024, Erick mengaku senang melihat kondisi sumber daya manusia (SDM) di BUMN. Sebanyak 10% dari total jajaran direksi di holding BUMN saat ini anak muda di bawah usia 42 tahun. Namun, Erick mengaku tidak ingin cepat puas, ia juga ingin 10% dari total jajaran direksi di level anak-cucu BUMN diisi anak muda.
"Mereka (anak muda) adalah masa depan kita. Artinya apa? Yang hari ini 10% pimpinan di holding ke depan di anak-cucu (perusahaan) harus ada 10% juga pimpinan direksi di bawah 42 tahun," ucap Erick di Tennis Indoor Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (7/3/2024).
Di sisi lain, ia mengungkap target kepemimpinan perempuan di BUMN belum tercapai, baru 22% dari total kursi direksi yang diisi perempuan. Oleh sebab itu, Erick pun memberi tantangan agar target itu ditingkatkan. Sebanyak 15% dari total jajaran direksi di anak-cucu BUMN harus dijabat perempuan.
"Saya challenge juga ke depan leadership perempuan harus 15% di anak cucu, karena yang (target) atasnya (25% pemimpin perempuan) belum tercapai," beber Erick.
Hingga saat ini, pihaknya juga mendorong pengembangan SDM di BUMN. Para insan BUMN didorong ikut talent mobility, program itu memungkinkan pegawai BUMN berpindah perusahaan tanpa menghilangkan career path alias jejak karier sebelumnya. Di sisi lain, Erick juga meminta agar semua anak muda di BUMN masuk dalam program talent pool BUMN.
Program itu akan menarik mereka yang bekerja di perusahaan ke Kementerian BUMN untuk ditingkatkan kapasitasnya. Tapi, ia meminta mereka yang mengikuti program itu agar betul-betul meningkat kemampuannya.
"Saya juga meminta semua anak muda di BUMN harus masuk talent pool yang sudah ditarik BUMN, yang akan dikembalikan ke perusahaan masuk talent pool. Jangan sampai kita sudah didik mereka tahunan di Kementerian BUMN lalu kembali ke perusahaan, sama aja. Harus ada peningkatan," pungkasnya.
(ara/ara)