Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan Indonesia harus bisa mengambil peluang di tengah krisis ekonomi global. Luhut mengatakan trend pelemahan kondisi ekonomi negara maju yang terjadi belakangan ini memang mempengaruhi kondisi perekonomian negara-negara berkembang termasuk Indonesia.
Alih-alih mengkhawatirkan hal tersebut, Luhut mengatakan Indonesia harus pintar-pintar cari peluang.
"Saya lebih memilih untuk mengikuti ucapan Presiden Joko Widodo pada momen HUT RI ke-75. Beliau berpesan bahwa negeri ini harus membajak peluang krisis global, sebagai momentum kita untuk melakukan lompatan dan percepatan," papar Luhut dalam unggahan di Instagram resminya, @luhut.pandjaitan, Jumat (8/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, Luhut mengatakan pemerintah saat ini sedang mencari peluang tersebut. Caranya dengan melakukan transformasi yang masif, transformasi yang dimaksud adalah melakukan digitalisasi di berbagai lini.
"Bila beberapa tahun lalu pembangunan infrastruktur untuk konektivitas dan hilirisasi industri untuk meningkatkan nilai tambah perekonomian sudah dikerjakan, kali ini efisiensi melalui program digitalisasi pemerintahan akan secara bertahap diterapkan di seluruh sektor," beber Luhut.
Luhut percaya digitalisasi juga dapat membuat belanja negara bisa makin efisien. Belanja bukan cuma digunakan untuk menghabiskan anggaran namun dapat mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.
"Selain pembangunan yang berkualitas, pemerintah juga fokus kepada bagaimana mewujudkan pertumbuhan dan pembelanjaan yang berkualitas pula. Inilah fungsi utama digitalisasi, agar belanja negara bisa efisien, bukan hanya sekedar supaya uang itu habis dibelanjakan," jelas Luhut.
Lebih lanjut salah satu digitalisasi yang akan dilakukan adalah dalam rangka penerapan identitas digital, setiap masyarakat kini akan memiliki identitas secara digital tak lagi dengan KTP.
"Jika kelak sistem kependudukan terintegrasi ke dalam GovTech, berhasil diimplementasikan oleh dukcapil. Hanya dengan single ID saja, bantuan social seperti pupuk untuk petani misalnya akan lebih mudah karena sudah tepat sasaran sesuai dengan sumber data yang valid tentunya," pungkas Luhut.
(hal/hns)