Konglomerat media asal Amerika Serikat Rupert Murdoch dikabarkan telah bertunangan dengan kekasihnya Elena Zhukova. Pria berusia 92 tahun itu dilaporkan telah berkencan dengan Elena (67) yang merupakan pensiunan ahli biologi molekuler selama beberapa bulan terakhir.
Melansir BBC, Selasa (12/3/2024), acara pernikahan Rupert Murdoch dan Elena Zhukova ini rencananya akan digelar di kebun anggur Moraga miliknya di California tahun ini. Momen ini akan menjadi pertunangan kelima dan keenam bagi Murdoch.
Rupert Murdoch merupakan konglomerat pemilik media raksasa global. Perusahaannya menaungi banyak media internasional ternama seperti Fox, The Times of London, dan The Wall Street Journal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga memiliki jaringan surat kabar antara lain New York Post yang ia akuisisi pada 1976 lalu, The Times (1981), The Sunday Times dan The Daily Telegraph (1972). Selain media cetak, dia juga memiliki bisnis label rekaman Mushroom Records, HarperCollins, hingga layanan informasi Dow Jones.
Untuk menaungi seluruh bisnisnya, ia membuat News Corporation yang kini beroperasi di lebih dari 50 negara. Namun dalam berbagai kesempatan Murdoch juga sempat menjual sebagian besar studio film Fox dan FX hingga National Geographic Networks di Star India ke Disney sebesar US$ 71,3 miliar.
Berkat seluruh bisnis miliknya itu, per hari ini Forbes menaksir kekayaan Rupert Murdoch mencapai US$ 19,8 miliar atau Rp 310,86 triliun (kurs Rp 15.700 per dolar AS). Kekayaannya itu tercatat sudah mengalami kenaikan sebesar US$ 205 juta jika dibandingkan dengan hari sebelumnya.
Namun ia sendiri sudah mengundurkan diri sebagai pemimpin tertinggi perusahaan pada September 2023 lalu. Barulah setelahnya putra Murdoch, Lachlan, menjalankan media Fox dengan gaya baru yang terdiri dari jaringan siaran, berita kabel, bisnis dan olahraga.
Sebagai tambahan informasi, dalam catatan detikcom Murdoch lahir pada 11 Maret 1931 di sebuah peternakan Cruden yang berjarak 30 mil dari Melbourne. Ia merupakan anak pertama dari pasangan Sir Keith Murdoch dan Elisabeth Joy Greene.
Ayahnya merupakan seorang koresponden surat kabar yang sukses setelah Perang Dunia I. Ayahnya saat itu menjabat sebagai Direktur Eksekutif Herald dan Weekly Times Group, salah satu perusahaan penerbitan ternama di Australia.
Sang ayah mulai menanamkan profesinya sejak dini kepada Murdoch kecil. Hingga sang ayah merasa berhasil ketika Murdoch mengakui telah jatuh cinta pada jurnalisme saat berusia muda.
Namun Murdoch belum benar-benar menggunakan cintanya di dunia jurnalistik. Saat remaja, dia melakukan pekerjaan lain, yakni menangkap kelinci dan menjual bulunya hingga menjual kotoran kuda kepada petani-petani di sekitar tempat tinggalnya.
Ayah Murdoch akhirnya mengambil langkah tegas, selain mengajarkan jurnalistik, ia juga mengajarkan Murdoch kedisiplinan melalui pendidikan militer dasar. Dari sinilah, Murdoch merasa ia menjadi orang yang berhasil tumbuh mandiri dan bisa memenangkan persaingan yang ada di sekitarnya.
Berkat didikan ayahnya, dia merasa mampu mengatasi seluruh keadaan sulit yang pernah ada di hidupnya. Hal inilah yang membawa Murdoch sebagai taipan yang sukses mengelola banyak media.
(hns/hns)