Harga Daging Ayam-Sapi Naik, Mentan Sebut THR Bagi Peternak

Harga Daging Ayam-Sapi Naik, Mentan Sebut THR Bagi Peternak

Samuel Gading - detikFinance
Rabu, 13 Mar 2024 15:35 WIB
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman/Foto: Dok. Kementerian Pertanian
Jakarta -

Menteri Pertanian Amran Sulaiman buka suara terhadap naiknya sejumlah harga bahan pokok penting (bapokting) di pasar. Sebanyak dua di antaranya yang naik adalah daging ayam dan daging sapi.

Menanggapi hal tersebut, Amran mengatakan bahwa kenaikan tersebut menguntungkan petani dan peternak agar bisa mendapat tunjangan hari raya (THR) pada Idul Fitri 2024.

"Kalau harga ayam naik dikit kan peternak, kan, tidak punya THR. Biarlah naik dikit supaya THR-nya dari kenaikan sedikit itu harga ayamnya," ungkap Amran di di Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (13/3/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Amran kemudian memastikan bahwa stok daging ayam dan daging sapi dipasar sejauh ini masih cukup. Namun, ia tidak menjelaskan alasan sejumlah bapokting tersebut naik, Amran hanya kembali mengatakan bahwa kenaikan tipis itu akan menguntungkan bagi para petani dan peternak.Ia meminta masyarakat bisa memahami hal tersebut.

"Sekarang stoknya cukup, produksi ayam cukup, telur kita cukup, tapi kalau naik dikit tolong dipahami bahwa peternak kita, petani cabai kita tidak punya THR. Tunjangan Hari Lebaran. Nah mungkin, kami memohon kepada masyarakat kalau naik dikit itulah sedekahnya buat petani kita," bebernya.

ADVERTISEMENT

Setali tiga uang, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi turut memastikan ketersediaan bapokting di seperti daging sapi dan daging kerbau. Adapun soal kenaikan harga daging sapi, ia menjelaskan hal ini terjadi karena mayoritas daging Indonesia berasal dari luar negeri seperti Australia.

Saat ini, Arief mengatakan bahwa kenaikan harga terjadi karena meningkatnya currency rate alias nilai mata uang Australia dolar. Jumlahnya berkisar di angka Rp 10 ribu, hal inilah yang menyebabkan harga daging melonjak tinggi.

"Untuk dolar Australia sudah di angka Rp 10 ribu. Jadi kalau kita ikut tergantung sama impor, konsekuensinya adalah saat currency rate tinggi atau (harga daging) country origin tinggi itu langsung berdampak ke kita. Makanya saya bolak balik dorong kita ini tidak suka impor agar produksi dalam negeri ditingkatkan," imbuhnya.

Sebelumnya berdasarkan catatan detikcom, Memasuki hari pertama Ramadan, sejumlah bapokting masih memiliki harga yang tinggi, hal itu disebabkan tingginya permintaan masyarakat di pasar.

Berdasarkan pantauan di dua pasar yaitu Pasar Pelita dan Pasar Tipar Gede di Jawa Barat pada Selasa (12/3/2024) harga daging ayam broiler per kilogram naik menjadi Rp43 ribu dari harga normal Rp35 ribu. Sementara harga daging sapi naik menjadi Rp145 ribu dari harga biasanya Rp 130 ribu.

(ara/ara)

Hide Ads