Bisa Ditiru, Begini Cara Pedagang Takjil Akali Kenaikan Harga Bahan Pokok

Bisa Ditiru, Begini Cara Pedagang Takjil Akali Kenaikan Harga Bahan Pokok

Retno Ayuningrum - detikFinance
Kamis, 14 Mar 2024 04:30 WIB
Pedagang Takjil di Pasar Benhil
Pedagang Takjil di Pasar Benhil - Foto: detikcom/Retno Ayuningrum
Jakarta -

Sejumlah pedagang takjil terkena imbas dari kenaikan harga bahan pokok (Bapok) menjelang bulan Ramadan. Karena hal itu, tak jarang ada yang menaikkan harga dagangannya. Salah satunya pedagang lemang dan kue bernama Bobi.

Bobi mengaku menaikkan harga dagangannya karena harga bahan bakunya ikut naik. Lemang yang terbuat dari ketan terpaksa harus naik harganya menjadi Rp 60.000 dari awalnya Rp 50.000. Bobi mengatakan hal ini dilakukannya karena harga beras ketan mengalami kenaikan.

"Bahan baku harganya naik, (harga jualnya) ikutan naik. Apalagi ini kan lemang Rp 50.000 sekarang Rp 60.000. Ketannya soalnya mahal," kata Bobi kepada detikcom, Rabu (13/3/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bobi menekankan harus mengambil ketan asli. Sebab, hal ini dapat menahan cita rasa lemang. Selain itu, kue yang dijualnya, seperti kue pukis dan kue ketan juga mengalami kenaikan. Harga awalnya Rp 10.000 dapat tiga kue, sekarang harganya Rp 4.000/kue.

ADVERTISEMENT

Imbas kenaikannya ini, dia bilang omzet yang didapatkan makin menipis. Meski begitu, yang terpenting baginya adalah usahanya tetap jalan.

"Untung-untung sedikit, tapi lancar Alhamdulillah," jelasnya.

Berbeda dengan Bobi, pedagang bubur bernama Agung memilih tidak menaikkan harga jual dagangannya. Dia tetap menjual aneka bubur seharga Rp 20.000/kotak.

"Nggak (naik) masih sama harganya," kata Agung.

Imbas kenaikan harga pangan itu, tidak berdampak pada omzet penjualannya. Dalam momentum Ramadan kali ini saja, dia dapat meraup omzet dua kali lipat. Bahkan stok dagangannya pun ditambahnya. Terpantau para pembeli mengantre hingga mengular di depan kios dagangannya. Agung menyebut situasi pembeli seperti ini berbeda dengan hari-hari biasanya.

"Ya kalau hari biasanya beda ya. Kita tambah juga (stok dagangan) kalau lagi Ramadan. Nambah 50% lagi," kata Agung.

(kil/kil)

Hide Ads