Pengusaha Buka-bukaan Kondisi Bisnis, Singgung Tingginya Ongkos Transportasi

detikcom Leaders Forum

Pengusaha Buka-bukaan Kondisi Bisnis, Singgung Tingginya Ongkos Transportasi

Ilyas Fadilah - detikFinance
Kamis, 14 Mar 2024 13:51 WIB
Shinta Kamdani, Ketua Dewan Pimpinan Nasional APINDO dalam detikcom Leaders Forum di Samisara Grand Ballroom, Sopo Del Tower, Jakarta, Kamis (14/3/2024). detikcom Leaders Forum 2024 mengangkat tema
detikcom Leaders Forum - Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani mengatakan, banyak pelaku usaha mengalami kendala dan tantangan dalam menjalankan bisnis. Hal ini berdasarkan survei yang dilakukan terhadap 2.000 perusahaan.

Sekitar 72% pengusaha mengaku mengalami pertumbuhan penjualan yang lambat, yakni kurang dari 5%. Sementara 42% perusahaan mengalami stagnasi usaha.

"Dari survei 2.000 perusahaan, di survei jelas-jelas disebutkan memang kondisinya saat ini, pelaku ini masih banyak mengalami penurunan. Jadi kita lihat di sini dari segi angkanya 72% mengatakan mereka masih mengalami pertumbuhan penjualan yang lambat, kurang dari 5%. Lalu 42% mengalami stagnasi," katanya dalam acara detikcom Leaders Forum 'Memantau Peluang di Tengah Ketidakpastian Ekonomi' Acara ini didukung oleh PT KB Bank Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk Kamis (14/3/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masalah lain yang diungkap pengusaha adalah tingginya biaya transportasi dan logistik. Menurut Shinta ada 68,80% pengusaha yang mengeluhkan hal ini.

"Tapi yang 68,80% menilai biaya transportasi dan logistik tinggi, ini menjadi tantangan infrastruktur," ujar dia.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, 50% pengusaha menganggap angka nilai tukar dan tingginya suku bunga masih tidak kompetitif. Hal ini turut membebani dunia usaha.

"Lebih dari 50% ini menyatakan kondisi nilai tukar, suku bunga masih tidak kompetitif dan menjadi beban. Mereka ini masih terkendala loh," jelas dia.

Sekitar 50% pengusaha juga terkendala oleh ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang terampil untuk Industri. Lalu 64% pengusaha disebut belum mengetahui soal aspek Environmental, Social, and Governance (ESG), padahal ini menjadi tren bisnis ke depan.

(ily/kil)

Hide Ads