India Dapat 'Durian Runtuh' Rp 1.559 T dari Eropa Setelah Teken Kesepakatan Ini

India Dapat 'Durian Runtuh' Rp 1.559 T dari Eropa Setelah Teken Kesepakatan Ini

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 18 Mar 2024 08:00 WIB
The President Joko Widodo (sixth left) pose for a photo with several heads of state (from left) the President of the Philippines Ferdinand Marcos Jr., the Prime Minister of Singapore Lee Hsien Loong, the Head of Delegation of The Kingdom of Thailand Sarun Charoensuwan, the Prime Minister of Viet Nam Pham Minh Chinh, the Prime Minister of India Narendra Modi, the Prime Minister of Lao PDR Sonexay Siphandone, the Sultan of Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, the Prime Minister of Cambodia Hun Manet, the Prime Minister of Malaysia Datoโ€™ Seri Anwar Ibrahim, the Prime Minister of Timor Leste Xanana Gusmao ahead of the 20th ASEAN-India Summit in Jakarta, Thursday (7/9/2023). Media Center of ASEAN Summit 2023/Dwi Prasetya/foc/ratih.
Foto: ANTARA FOTO/DWI PRASETYA
Jakarta -

India bakal segera menerima kucuran investasi dari empat negara di benua Eropa. Kucuran investasi akan diberikan setelah India mencabut sebagian besar tarif perdagangan kepada negara Swiss, Islandia, Norwegia, dan Liechtenstein.

Dilansir dari CNBC, Senin (18/3/2024), kesepakatan ini digadang-gadang akan menghasilkan investasi senilai US$ 100 miliar atau sekitar Rp 1.559 triliun (kurs Rp 15.590) selama 15 tahun. Investasi itu akan menghasilkan satu miliar lapangan kerja bagi negara dengan perekonomian terbesar kelima di dunia itu.

"Hal ini menandai babak baru dan momen penting dalam hubungan bilateral antara India dan negara-negara seperti Swiss, Islandia, Norwegia, dan Liechtenstein," kata Perdana Menteri India Narendra Modi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kesepakatan perdagangan dengan negara-negara Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa itu diteken menjelang pemilihan umum di India yang dijadwalkan dalam beberapa bulan ke depan. Ini mungkin akan memberi Perdana Menteri Narendra Modi masa jabatan ketiga berturut-turut.

Pemerintah India telah menyelesaikan serangkaian perjanjian perdagangan besar selama beberapa tahun terakhir, dan kesepakatan dengan Inggris sedang dalam proses.

Menteri Perdagangan dan Perindustrian Piyush Goyal memprediksi perjanjian perdagangan bebas ini dapat merangsang ekspor utamanya di bidang layanan TI, layanan bisnis, dan layanan audio visual.

ADVERTISEMENT

Perjanjian tersebut juga berisi ketentuan mengenai pengakuan timbal balik dalam jasa profesional seperti keperawatan, akuntan, dan arsitek.

(hal/rrd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads