Konglomerat Ini Kena Boikot Gegara Dituding Tak Nasionalis, Kok Bisa?

Konglomerat Ini Kena Boikot Gegara Dituding Tak Nasionalis, Kok Bisa?

Amalia Putri - detikFinance
Senin, 18 Mar 2024 16:31 WIB
Zhong Shanshan orang terkaya China
Foto: Dok. Forbes
Jakarta - Orang terkaya China, Zhong Shanshan, menghadapi serangan boikot dari kaum nasionalis karena dituduh tidak patriotisme buntut dari memasukkan elemen Jepang dalam desain produknya, Nongfu Spring.

Selain itu, seruan boikot ini juga didorong oleh masalah kewarganegaraan anak Zhong, yang menjabat sebagai direktur non-eksekutif perusahaan dan calon penerus bisnis tersebut. Anak Zhong ini diketahui merupakan warga negara Amerika.

Dilansir dari CNN Business, Senin (18/03/2024), kritik tersebut dipicu oleh kematian Zhong Qinghou, pendiri Wahaha Group, salah satu pesaing Nongfu Spring. Zong Qinghou merupakan seorang tokoh nasionalis yang dihormati, terkenal melawan perusahaan Danone dalam perselisihan bisnis 20 tahun lalu.

Kritikus online membandingkan desain berbentuk ikan mas pada label minuman Nongfu Spring yang dianggap mirip dengan kaus kaki angin koinobori bendera ikan mas tradisional Jepang. Selain itu, mereka juga mengaitkan gambar kuil yang tertera di salah satu minuman teh hijau Nongfu Spring yang mirip dengan Sensoji di Tokyo.

Kaum nasionalis yang menyoroti bahwa pemegang saham utama Nongfu Spring adalah grup raksasa dari Amerika seperti Vanguard dan BlackRock.

"Zhong Shuzi akan mewarisi aset ayahnya yang sangat besar. Namun sebagai orang terkaya masa depan di Tiongkok, dia adalah warga negara Amerika. Sungguh sulit dipercaya," ucap pengguna Weibo.

Seruan boikot ini telah merajalela secara online. Dalam sebuah video pendek, terlihat sebuah toko yang mengubah semua produk air kemasan Nongfu Spring dengan milik Wahaha. Selain itu, ada supermarket yang mengembalikan freezer Nongfu Spring yang memajang produk di perusahaan mereka.

Buntut dari aksi ini, saham Nongfu Spring yang terdapat di Hong Kong telah kehilangan 5% sejak akhir Februari dan menghapus sekitar US$ 3 miliar atau sekitar Rp 47 triliun (kurs Rp 15.676). Zhong Shanshan juga mengalami kerugian sebesar US$ 2 miliar atau sekitar Rp 31,3 triliun dari kekayaan pribadinya sejak 1 Maret, menurut Indeks Miliarder Bloomberg.

Saat ini, Zong Shanshan masih menyandang gelar orang terkaya di China dengan kekayaan US$ 64,5 miliar atau sekitar Rp 1.011 triliun. Zhong telah berusaha untuk meluruskan masalah persaingannya dengan pendiri Wahaha, tetapi tidak mampu menenangkan emosi media online.

"Baik Wahaha atau Nongfu Spring, kami selalu menekankan hal yang sama, menghasilkan produk yang baik untuk masyarakat," ucap Zhong. (fdl/fdl)


Hide Ads