Bos Bapanas Blak-blakan Biang Kerok Harga Telur Tembus Rp 32 Ribu/Kg

Bos Bapanas Blak-blakan Biang Kerok Harga Telur Tembus Rp 32 Ribu/Kg

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 19 Mar 2024 12:18 WIB
Warga membeli telur burung puyuh di Pasar Induk Rau Kota Serang, Banten, Kamis (29/2/2024). Menurut pedagang, harga telur ayam naik dari Rp29 ribu menjadi Rp32 ribu perkilogram dan harga telur puyuh naik dari Rp35 ribu menjadi Rp38 ribu perkilogram akibat permintaan naik sedang pasokan menurun. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/Spt.
Foto: ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
Jakarta -

Harga telur ayam masih tinggi di pasar. Pantauan terakhir Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan di Pasar Anyar Bogor harga telur ayam masih Rp 32 ribu per kilogram, padahal harga acuan pembelian Badan Pangan Nasional (Bapanas) seharusnya harga telur ayam dipatok Rp 27 ribu per kilogram.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi buka-bukaan soal biang kerok harga telur masih mahal. Katanya, saat ini harga jagung sebagai pakan ternak sudah turun, maka dari itu seharusnya harga produk ayam mulai dari daging hingga telur juga turun.

Namun memang penurunan harga ini tak bisa instan. Arief bilang kemungkinan harga baru turun paling lama sebulan. Karena kemungkinan yang saat ini dijual adalah stok lama saat harga telur sedang mahal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya kan masih stok yang lama. Biasanya kan memang perlu proses ya (penurunan harga telur) biasanya bisa 3 minggu sampai 1 bulan," kata Arief ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (19/3/2024).

Dia mengakui produk pangan memang tak bisa instan penurunan harganya. Bila harga produksi bisa turun kemungkinan butuh waktu agar harga barang di pasar bisa turun juga. Semua terjadi karena ada proses penyetokan.

ADVERTISEMENT

"Produk pertanian itu nggak bisa instan hari ini turun, besok turun, ada proses, karena kan perlu proses stok yang lama kan," beber Arief.

Sebelumnya, Arief pernah mengatakan kenaikan harga telur terjadi karena ada faktor biaya pakan yang juga mengalami kenaikan. Harga jagung sempat naik tinggi menjadi Rp 9.000/kg dari harga sebelumnya di kisaran Rp 6.000/kg.

Karena tidak sanggup membeli jagung, para peternak memilih untuk afkir dini dari ayam petelurnya yang masih dapat bertelur.

"Kalau stok nggak ada karena jagungnya nggak ada. Kemarin jagungnya Rp 9.000/kg, karena nggak mampu beli afkir dini," katanya kepada detikcom, Rabu (6/3/2024) yang lalu.

Namun, menurut Mendag Zulkifli Hasan saat ini harga jagung sudah turun. Pasalnya tanaman jagung di Indonesia sudah masuk musim panen. Saat ini harga jagung diklaim sudah turun ke level Rp 4.200-5.200/kg.

"Nah kalau jagung sudah mulai turun, ada beberapa petani yang ngeluh kemarin Rp 8.000 sekarang udah Rp 4.200 sampai Rp 5.200 tapi pakan sudah turun," jelas Zulhas, di Pasar Anyar, Bogor, Senin (18/3/2024) kemarin.

Tonton juga Video: Sejumlah Harga Sembako di Pasar Ciledug Meroket Jelang Ramadan

[Gambas:Video 20detik]




(hal/rrd)

Hide Ads