Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi buka-bukaan soal progres panen raya di Indonesia. Menurutnya saat ini panen raya sudah terjadi, namun sayangnya dibayangi banjir.
Arief memaparkan proyeksi panen padi di bulan Maret 2024 sendiri mengalami kenaikan. Dari awalnya diprediksi 3,5 juta ton namun kini kemungkinan naik jadi 3,8 juta ton. Artinya ada 300 ribu ton tambahan hasil panen padi yang diprediksi Bapanas.
"Maret ini proyeksinya 3,5 juta ton malah naik jadi 3,8 juta ton," ungkap Arief ketika ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (19/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah yang kemungkinan bermasalah adalah panen raya di bulan April 2024. Arief bilang banjir membayangi panen raya, setidaknya ada 17 ribu hektare lahan sawah terendam.
Alhasil produksi padi pun diprediksi turun 20 ribu ton. Dari awalnya 4,92 juta ton menjadi hanya 4,9 juta ton.
"Kemudian di April 4,92 juta turun jadi 4,9 juta terkoreksi karena ada 17 ribu hektare yang memang terendam," kata Arief.
Arief mengatakan produksi dalam negeri akan memegang peran penting dalam ketahanan stok cadangan beras pemerintah. Hingga kini, arahan terbaru Presiden Joko Widodo (Jokowi), stok beras harus dijaga di level 2 juta ton dari sebelumnya cuma 1,2 juta ton.
"Produksi kita itu memang harus ditingkatkan sehingga stok Bulog itu akan dijaga levelnya di atas 2 juta ton. Kalau kemarin sebelumnya 1,2 juta ini harus dijaga di atas 2 juta ton sehingga produksi dalam negeri menjadi penting," beber Arief.
Lihat juga Video: Zulhas soal Harga Beras Lokal Belum Turun: Bulan Depan Panen Raya