Majalah keuangan Forbes secara rutin terus memperbarui daftar orang terkaya di dunia. Hal ini sudah dilakukan selama hampir 40 tahun sejak 1987. Namun tahukah kamu sebenarnya siapa sih sosok orang terkaya di dunia yang pertama kali dimuat majalah itu?
Melansir dari Forbes, Selasa (19/3/2024), majalah ini pertama kali menyusun daftar orang terkaya di dunia tepat 5 tahun setelah meluncurkan daftar Forbes 400, yang hanya berisikan orang-orang terkaya di Amerika Serikat (AS).
Karenanya saat pertama kali diluncurkan, daftar orang terkaya di dunia versi Forbes pertama yang terbit pada 1987 juga tidak memuat orang-orang terkaya asal AS karena sudah dimuat dalam daftar Forbes 400. Disebutkan orang terkaya Amerika baru masuk daftar orang terkaya dunia Forbes beberapa dekade setelah daftar itu diluncurkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada zaman sebelum adanya Google dan web, para reporter pembuat daftar kekayaan menjelajahi dunia, melakukan panggilan telepon, melakukan perjalanan ke Asia dan membaca dokumen untuk mengungkap dan menentukan daftar orang terkaya di dunia," tulis Forbes dalam laporan yang diterbitkan pada 2012 lalu.
Dalam edisi pertamanya, Forbes berhasil menyusun daftar orang terkaya di dunia mereka yang berisikan 96 konglomerat di luar AS. Dari sekian banyak nama yang masuk dalam daftar itu, Yoshiaki Tsutsumi dari Jepang menjadi orang nomor satu paling kaya di dunia versi Forbes.
Saat itu, Yoshiaki Tsutsumi ditaksir memiliki kekayaan lebih dari US$ 10 miliar. Barulah setelah Tsutsumi terdapat orang terkaya dunia lainnya yang juga berasal dari Jepang dan memiliki kekayaan lebih dari US$ 10 miliar, Taikichiro Mori.
Berdasarkan laporan Forbes yang lain, Yoshiaki Tsutsumi sendiri merupakan pengusaha bidang properti dan transportasi ternama Negeri Sakura pada masa itu. Pria kelahiran 29 Mei 1934 ini mulai berbisnis usai mendapatkan 'warisan tahta' dari sang orang tau, Yasujiro Tsutsumi dan Ishizaka Tsuneko.
Usai mewarisi kekayaan ayahnya, Tsutsumi mulai menjadi presiden Seibu Railway Co. dan pemegang saham utama di Kokudo Keikaku, Pemilik perusahaan kereta api swasta terbesar di Jepang. Berkat itu ia lama dikenal sebagai orang terkaya di dunia hingga tahun 1990an.
Sayang, kekayaan yang dimilikinya itu malah membuat Tsutsumi terlibat skandal yang membuat perusahaan Kereta Api Seibu miliknya dihapuskan dari Bursa Efek Tokyo pada Desember 2004 lalu. Saat itu pemerintah setempat menemukan rasio kepemilikan pemegang saham utama perusahaan, termasuk Tsutsumi, tidak dilaporkan selama bertahun-tahun.
Akibatnya ia sempat ditangkap pada Maret 2005. Tsutsumi kemudian juga menerima denda sebesar US$ 42.000 dan menerima hukuman percobaan empat tahun penjara karena perannya dalam skandal tersebut. Karena skandal itu juga kepemilikannya di Seibu Holdings yang baru dibentuk hanya 5%, turun dari sebelumnya 36%.
(fdl/fdl)