Pemerintah Jaga Harga Gabah Tidak Jatuh di Bawah Rp 6.000/Kg

Pemerintah Jaga Harga Gabah Tidak Jatuh di Bawah Rp 6.000/Kg

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 19 Mar 2024 22:58 WIB
Warga sedang mengeringkan gabah di tempat penggilingan beras Desa Jambean Kidul, Kecamatan Margoyoso, Pati Sabtu (30/9/2023).
Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng
Jakarta -

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan pemerintah menjaga harga gabah di tingkat petani pada level Rp 6 ribu per kilogram. Menurutnya, harga gabah ditahan di level tersebut agar petani masih tetap bisa untung selama menanam padi.

Arief juga menilai harga tersebut sudah turun dari sebelumnya yang sempat mencapai level Rp 8.000 per kilogram beberapa waktu lalu. Saat ini menurut Arief harga gabah Rp 6.700 per kilogram.

"Iya, iya. Saat ini kita jaga terus di atas Rp 6 ribu. Intinya kita nggak mau petani rugi. Saya mesti hitung semua ya, perlu waktu menghitungnya," kata Arief ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (19/3/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Harga gabah sendiri memang memiliki andil besar sebagai penyusun harga beras. Arief pernah menjelaskan harga beras di pasar sendiri sama dengan dua kali lipat harga gabah.

Saat itu, di akhir Februari dia memaparkan harga gabah sudah di level Rp 8.000-an, maka dari itu harga beras di pasar berada di kisaran Rp 16.000-an.

ADVERTISEMENT

"Harga beras itu apa kata harga gabah. Kalau harga gabah Rp 8.000, beras dua kali lipatnya Rp 16.000," ujar Arief di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (26/2/2024) yang lalu.

Nah mengacu target gabah di tingkat petani dijaga di harga Rp 6 ribu per kilogram, maka dari itu kemungkinan harga beras di pasar akan berada di kisaran Rp 12 ribuan.

(hal/hns)

Hide Ads