Sultan Malaysia Geram ke Pabrik Kaus Kaki China, Ada Apa?

Sultan Malaysia Geram ke Pabrik Kaus Kaki China, Ada Apa?

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 20 Mar 2024 09:08 WIB
Johor Sultan Ibrahim Sultan Iskandar. (The Star/Asia News Network)
Foto: The Star/Asia News Network
Jakarta -

Raja Malaysia Sultan Ibrahim Iskandar memberikan peringatan keras kepada jaringan toko serba ada KK Super Mart. Dia mengutuk toko tersebut soal penjualan beberapa pasang kaus kaki bertuliskan 'Allah'.

"Tindakan tegas harus diambil terhadap pihak mana pun yang terbukti bersalah berdasarkan penyelidikan yang dilakukan pihak berwenang," kata Sultan Ibrahim Iskandar dalam sebuah postingan di Facebook, dilansir dari South China Morning Post, Rabu (20/3/2024).

"Entah disengaja atau tidak, baik itu diimpor atau diekspor di pabrik lokal, saya ingin pihak penegak hukum menyelidiki dan mengambil tindakan tegas," kata Sultan lagi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemasok kaus kaki tersebut diketahui Xin Jian Chang dari China. Kaus kaki yang bermasalah tersebut adalah bagian dari pesanan sebanyak 18.800 pasang yang dipesan untuk diekspor ke Malaysia.

Xin Jian Chang sendiri sudah meminta maaf soal hal ini. Namun, pemasok itu memberikan penjelasan hanya ada lima pasang kaus kaki saja yang bertuliskan lafadz Allah.

ADVERTISEMENT

"Bertentangan dengan laporan sebelumnya, telah dikonfirmasi bahwa hanya ada lima pasang kaus kaki yang bertuliskan kata sensitif tersebut," sebut pemasok tersebut dalam keterangannya.

Teguran langka dari kerajaan ini mengingatkan warga Malaysia untuk memastikan keharmonisan sosial dengan tidak membahas isu-isu sensitif tentang agama, ras, dan keluarga kerajaan.

Kaus kaki bertuliskan Allah dijual di salah satu gerai jaringan lokal KK Super Mart, memicu kemarahan publik setelah fotonya dibagikan secara luas di media sosial. Beberapa masyarakat muslim menganggap pakaian kontroversial tersebut sebagai penghinaan, terutama karena penjualan kaus kaki tersebut dilakukan selama bulan puasa Ramadhan.

Islam adalah agama resmi di Malaysia. Masyarakat muslim berjumlah lebih dari dua pertiga dari 34 juta penduduk negara itu. Ras dan agama adalah masalah pelik di negara yang menjadi saksi kerusuhan rasial yang mematikan pada tahun 1961 tersebut.

KK Super Mart sendiri telah meminta maaf atas kaus kaki tersebut. Penjualan kaus kaki juga langsung dihentikan.

"Kami memandang masalah ini dengan serius. Tindakan segera telah diambil untuk menghentikan penjualan stoking tersebut," kata KK Super Mart dalam keterangannya.

Lihat juga Video: China Buka Suara soal DPR AS Loloskan RUU Terkait TikTok

[Gambas:Video 20detik]




(hal/rrd)

Hide Ads