Mahalnya Biaya Hidup Bikin Jutaan Warga Inggris Terlilit Utang-Susah Makan

Mahalnya Biaya Hidup Bikin Jutaan Warga Inggris Terlilit Utang-Susah Makan

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Kamis, 21 Mar 2024 09:00 WIB
The union flag flies over the Houses of Parliament in Westminster, in central London, Britain June 24, 2016.     REUTERS/Phil Noble
Ilustrasi Bendera Inggris/Foto: REUTERS/Phil Noble
Jakarta -

Lembaga manajemen utang, Debt Justice memperkirakan 6,7 juta warga Inggris tengah mengalami krisis keuangan akibat tingginya biaya hidup di negara itu. Kondisi ini membuat banyak keluarga masuk dalam jeratan utang hingga sulit menanggung biaya makan.

Dikutip dari The Guardian, Rabu (20/3/2024) kemarin, sebuah survei yang dilakukan Debt Justice menemukan, dalam enam bulan terakhir 13% orang dewasa di Inggris telah menunggak kredit atau tagihan lain selama tiga bulan atau lebih.

Artinya, banyak di antara mereka yang tidak memiliki cukup banyak uang untuk membayar tunggakan kredit atau tagihan lainnya. Kondisi ini terlihat semakin mengenaskan jika merujuk pada kelompok usia tertentu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk kelompok usia 18-24 tahun, sekitar 29% dari mereka sudah tidak membayar tagihan selama tiga bulan atau lebih dalam. Kemudian ada 25% dari kelompok usia 25 hingga 34 tahun.

"Jutaan orang saat ini sedang terbebani utang dan berada dalam tekanan (ekonomi) yang tidak dapat ditoleransi," kata salah satu pejabat senior Debt Justice, Joe Cox.

ADVERTISEMENT

Senada dengan temuan Debt Justice, badan amal Crosslight Advice juga melihat banyak warga Inggris tengah terjebak jeratan utang. Kondisi ini terlihat dari lonjakan peserta yang meminta bantuan kepada mereka untuk mengatasi utang-utang tersebut.

Badan amal yang menyediakan layanan manajemen utang dan keuangan ini menyebut jumlah permintaan bantuan yang diterima telah meningkat hingga 20% dalam dua bulan pertama 2024 (Januari-Februari) dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

"Meskipun semua orang terkena dampak krisis biaya hidup, data yang dimiliki badan amal ini bisa jadi pengingat bahwa sejumlah besar orang tengah berada dalam situasi keuangan yang sulit," kata Bruce Connell selaku kepala eksekutif Crosslight Advice.

"Hampir setengah dari mereka yang menghubungi badan amal ini meminta bantuan karena sudah tidak sanggup lagi untuk menanggung biaya makan akibat tekanan keuangan," katanya lagi.

Simak juga Video: Aktivis Iklim Demo di Kantor Penyiaran Inggris, Protes Penyangkalan Iklim

[Gambas:Video 20detik]



(ara/ara)

Hide Ads