Pelita Air Beri Harga Tiket Khusus ke Perusahaan Kontraktor Tambang

Pelita Air Beri Harga Tiket Khusus ke Perusahaan Kontraktor Tambang

Rista Rama Dhany - detikFinance
Kamis, 21 Mar 2024 10:00 WIB
Ilustrasi pesawat Pelita Air
Foto: (dok. Pelita Air)
Jakarta -

Anak usaha PT Pertamina (Persero), Pelita Air Service memperluas bisnisnya dengan menggandeng perusahaan tambang, salah satunya dengan menggandeng PT Pamapersada Nusantara (PAMA) yang bergerak di jasa kontraktor tambang batu bara.

Dengan kerja sama tersebut, maskapai ini memberikan harga khusus atau harga korporasi untuk tiket pesawat yang digunakan pekerja PAMA Group.

Presiden Direktur PT Pamapersada, Hendra Hutahean mengatakan bahwa kerjasama ini menjadi penting karena operasional perusahaan perlu ditunjang dengan moda transportasi penerbangan yang memadai dan maksimal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semoga Pelita akan bisa terus bekerja sama dengan kami karena kami senang bisa kerja sama dengan perusahaan milik negara. mudah-mudahan untuk membangun Pelita bisa terwujudkan di waktu-waktu mendatang", ujarnya dalam keterangannya, Kamis (21/3/2024).

Sementara, Pelita Air Service menyambut kerjasama ini dengan baik karena PAMA bisa menjadi rekanan bisnis yang dapat terus berkelanjutan di masa yang akan datang.

ADVERTISEMENT

"Kerjasama ini menjadi titik awal bagi Pelita Air untuk terus mengembangkan potensi kerjasama yang dapat dijalin dengan PAMA" tambah Direktur Utama Pelita Air, Dendy Kurniawan.

Harapannya, kerjasama ini dapat terus berlangsung dengan baik sehingga kemudahan karyawan dalam melaksanakan perjalanan dinas atau perjalanan menuju area jobsite dapat berjalan dengan lancar dan maksimal.

Pelita Air sebelumnya terus memperkuat armadanya dengan menambah jumlah pesawat. Satu pesawat Airbus A320 sudah didatangkan Pelita langsung dari Spanyol pada Minggu 2 Juli 2023 yang lalu.

Ini merupakan armada pesawat jet ketujuh milik Pelita Air. Perusahaan sendiri berencana hingga akhir tahun 2023 akan menambah armada pesawat hingga menjadi 18 unit.

Simak juga 'Saat Kemenparekraf dan Kemenhub Masih Koordinasi soal Tiket Pesawat Mahal':

[Gambas:Video 20detik]



(rrd/rir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads