.webp)
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar, buka suara soal dirinya yang dikabarkan masuk nominasi calon Menteri Keuangan di kabinet Prabowo Subianto. Apa kata Mahendra?
Awalnya dalam agenda Rapat Koordinasi Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI), Mahendra tidak menjawab soal keputusan KPU menetapkan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka menjadi pemenang Pemilu. Ia juga tidak menjawab ketika ditanya soal kabar dirinya yang diisukan masuk dalam bursa calon Menteri Keuangan (Menkeu) di kabinet Prabowo.
"Tanggapan soal hasil KPU-nya atau tanggapan soal apanya?" jelas Mahendra di Hotel Kempinski, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (22/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mahendra kemudian menampik ketika ditanya perihal jika dirinya sudah berkomunikasi dengan kubu Prabowo Subianto.
"Itu sih nggak," ucapnya.
Namun ketika dikonfirmasi kembali perihal jawaban tersebut, Mahendra menegaskan dirinya masih akan fokus bekerja di (OJK).
"Saya fokusnya OJK, lah," bebernya,
Ketika ditanya lagi jika dirinya ingin menjadi Menkeu di kabinet Prabowo Subianto, Mahendra pun hanya tersenyum dan menampik hal tersebut.
"Mau ngurus OJK? Mau dong," bebernya.
Mahendra pun hanya berjalan ke dalam lift sembari tersenyum ketika dihujani pertanyaan mengenai isu tersebut.
Sebelumnya berdasarkan catatan detikcom, Media asing asal Amerika Serikat, Bloomberg, membocorkan sejumlah nama kandidat Menteri Keuangan (Menkeu) yang dibidik Prabowo Subianto. Keempatnya adalah Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara Kartika Wirjoatmodjo, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Mahendra Siregar, dan Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Royke Tumilaar.
Disampaikan sejumlah sumber, nama-nama itu dianggap cocok untuk peran Menteri Keuangan karena keahlian finansial dan kemampuan memimpin secara efektif. Akan tetapi, Prabowo disebut tidak akan menjadikan Menteri Keuangan sebagai posisi tawar-menawar politik. Pasalnya, jabatan itu disebut di atas politik, dibutuhkan orang yang teliti dan piawai dalam mengelola anggaran negara.
(kil/kil)
