Kementerian Pertanian (Kementan) bersinergi dengan TNI Angkatan Darat mendorong Provinsi Lampung menjadi sentra produksi beras nasional. Guna mewujudkan hal tersebut, keduanya mengoptimalkan lahan pertanian di Provinsi Lampung.
Direktur Perlindungan Hortikultura Kementan Jekvy Hendra menjelaskan optimalisasi lahan merupakan salah satu strategi penting dalam mencapai kemandirian pangan dan mengurangi ketergantungan pada impor pangan. Untuk itu, melalui sinergi ini Kementan dan TNI AD berkomitmen mengembangkan program tersebut guna mendukung ketahanan pangan di Indonesia, termasuk Provinsi Lampung.
Adapun program optimalisasi lahan yang akan dilakukan di Lampung ialah pompanisasi dan perluasan areal tanam. Program akan difokuskan pada lahan-lahan potensial yang selama ini belum termanfaatkan secara efektif.
Untuk mendorong optimalisasi lahan ini Kementan dan TNI AD menerjunkan tim gabungan. Nantinya tim tersebut akan melakukan pendampingan dan pengawalan serta implementasi di lapangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Fokus optimalisasi ini diarahkan pada pemanfaatan lahan potensial yang selama ini belum tergarap maksimal. Nantinya pompanisasi ini diarahkan pada pemberian bantuan pompa sesuai kebutuhan petani. Fokus perluasan areal tanam diarahkan untuk penanaman padi gogo sebagai tanaman tumpang sisi (tusip) di sela-sela tanaman perkebunan, seperti kelapa sawit, kelapa dan kopi, dan lain-lain," terang Jeky dalam keterangan tertulis, Selasa (26/3/2024).
Sementara itu, Tenaga Ahli Menteri Pertanian Bidang Optimalisasi Lahan Rawa Pamuji Lestari bersama jajaran Kementerian Pertanian dan TNI AD mengunjungi langsung beberapa wilayah rawa di Lampung. Pamuji mengungkapkan potensi pengembangan dan optimalisasi lahan sangat besar di Provinsi berjuluk 'Sai Bumi Ruwa Jurai' tersebut.
"Sesuai arahan Pak Menteri, kita akan mengoptimalkan sawah-sawah yang hanya panen satu kali (IP100.red) ini bisa menjadi dua sampai tiga kali panen dalam setahun. Saya rasa kalau kita kerja keras bahu membahu, kita pasti bisa mewujudkan ini," ungkap Pamuji.
Ia mengaku optimistis ke depannya Lampung tak hanya meningkatkan kemandirian dalam berproduksi, tapi turut menjadi penyangga Pulau Jawa.
"Provinsi Lampung dipilih sebagai prioritas utama dalam program ini karena berpotensi besar menjadi penyangga bahan pangan untuk Jawa dan sekitarnya. Dengan optimalisasi lahan rawa, insyaallah semoga program Kementan ini dapat terwujud yah dan kita mampu memenuhi kebutuhan pangan nasional," harapnya.
Untuk diketahui, dalam berbagai kesempatan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bersama jajaran TNI AD menegaskan komitmen untuk mendukung peningkatan produksi pangan nasional melalui upaya optimalisasi lahan dan pompanisasi. Langkah-langkah ini diarahkan untuk memberikan pelatihan dan pendampingan kepada petani lokal guna memastikan implementasi program berjalan dengan lancar.
"Kemitraan antara Kementerian Pertanian dan TNI AD merupakan langkah strategis untuk mengatasi tantangan ketahanan pangan kita ke depannya. Dengan optimalisasi lahan dan penerapan teknologi modern, kami yakin dapat meningkatkan produksi pangan berkali lipat," ujar Amran.
Amran menambahkan Kementan bersama TNI AD telah merancang langkah-langkah strategis dalam optimalisasi lahan dan pompanisasi guna meningkatkan produksi pangan nasional. Melalui program ini, pemerintah akan memetakan ulang lahan tidak produktif menggunakan drone serta menerapkan teknologi pertanian modern guna meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam pengelolaan lahan.