Harta kekayaan Donald Trump tercatat meningkat lebih dari US$ 4 miliar atau sekitar Rp 63 triliun (kurs Rp 15.776), menjadi US$ 6,5 miliar atau sekitar Rp 102 triliun. Kenaikan harta kekayaan ini membuatnya masuk ke dalam jajaran 500 orang terkaya dunia dalam Bloomberg Billionaires Index untuk pertama kalinya.
Dilansir dari Yahoo Finance, Selasa (26/03/2024), Trump harus mengirimkan obligasi lebih dari US$ 500 juta atau sekitar Rp 7,8 triliun dalam gugatan penipuan di New York. Pengadilan telah memberikan kelonggaran atas banding yang diajukan Trump dan memotong uang denda yang harus dibayar, jadi US$ 175 juta atau sekitar Rp 2,7 triliun.
Menindaklanjuti kasus yang menjeratnya, Trump berjanji akan segera memberikan uang tunai atau obligasi untuk menutup denda yang perlu dibayar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di samping itu, pada waktu yang hampir bersamaan perusahaan media sosial milik Trump, yakni Trump Media & Technology Group menyelesaikan proses merger selama 29 bulan. Artinya, saham-saham bernilai miliaran dolar kini resmi menjadi miliknya.
Trump tidak bisa mendapatkan keuntungan dari merger Trump Media dengan Digital World Acquisition Corp (DWAC) karena sahamnya dikunci selama kurang lebih enam bulan.
Saham DWAC diperkirakan naik sebesar 185% sejak awal tahun. Sebanyak 58% diantaranya, senilai US$ 3,9 miliar atau sekitar Rp 61,5 triliun merupakan milik Trump.
Sebagaimana diketahui, Trump telah kaya sepanjang hidupnya. Namun, kekayaan Trump tidak pernah mencapai US$ 3,1 miliar atau sekitar Rp 48,9 triliun dan sebagian besar didapat dari properti real estate miliknya.
Menurut Bloomberg Billionaires Index, jumlah kekayaan Trump saat ini setara dengan kekayaan dengan Joe Ricketts, Gordon Getty, dan Tony James.
Simak juga Video: Kompetisi Sengit Elon Musk dan Bernard Arnault Jadi Orang Terkaya di Dunia