Beberapa waktu belakangan beredar pesan berantai berisi narasi pemerintah akan menambah bantuan langsung tunai (BLT) PKH Tahap 1. Atas hal ini, Kementerian Sosial (Kemensos) menekankan bahwa pesan tersebut merupakan hoaks.
Melalui akun Instagram resminya @kemensosri, Kemensos menegaskan bahwa berita tersebut merupakan hoaks. Selain itu, Kemensos juga menegaskan kalau pihaknya tidak pernah membuat situs ataupun tautan terkait pendaftaran ataupun pencairan dana bantuan sosial (bansos).
"Beredar pesan berantai berisi tautan di aplikasi Whatsapp yang berisi berita bohong (hoaks) tentang bantuan tambahan BLT PKH Tahap 1," tulis Kemensos, dikutip dari unggahan tersebut, Selasa (26/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kementerian Sosial TIDAK PERNAH membuat situs ataupun tautan terkait pendaftaran maupun pencairan bantuan sosial," sambungnya.
Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk senantiasa berhati-hati atas pesan-pesan yang beredar di masyarakat, khususnya melalui media sosial. Masyarakat juga diminta untuk tidak sembarangan membagikan data pribadi melalui situs ataupun tautan tersebut tersebut. Masyarakat juga diminta untuk berhenti menyebarkan pesan berantai itu.
"Berhenti menyebarluaskan atau memberikan data apapun melalui nomor tersebut. Mari saring sebelum sharing ya #SobatSosial! Layanan Pusat Kendali Kemensos 171," tulis Kemensos.
Dalam unggahan tersebut, Kemensos juga mencantumkan gambar tangkapan layar dari pesan berantai tersebut. Terlihat dalam pesan WhatsApp itu, dinarasikan jika pemerintah akan memberi tambahan bantuan BLT PKH Tahap 1 sebesar Rp 400 ribu. Namun ada proses pendaftaran yang harus dilakukan terlebih dahulu.
"Kabar gembira pemerintah akan memberikan bantuan tambahan BLT PKH Tahap 1 Rp 400.000. Segera daftarkan diri Anda sebelum ditutup," bunyi pesan hoaks tersebut.
Disebutkan juga pencairan bantuan tidak dipungut biaya sepeser pun. Masyarakat cukup membuka website dan mengisi formulir pendaftaran. "Batas pendaftaran sampai 31 Maret 2024," tutup pesan itu.
(shc/rrd)