Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut kembali memfasilitasi kepulangan pelaut Indonesia yang meninggal dunia saat bertugas di kapal. Adapun pelaut yang meninggal bernama Wira Dian Saputra.
Direktur Perkapalan dan Kepelautan Kemenhub Hartanto mengatakan almarhum meninggal dunia pada Sabtu, 17 Februari 2024 di Weihai Wendeng Central Hospital, China.
Proses penjemputan jenazah yang merupakan alumni Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Makassar Angkatan 36 ini dilakukan pada 30 Maret 2024 di Bandara Soekarno Hatta, Banten. Lalu diberangkatkan menuju Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar pada 31 Maret 2023.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemulangan jenazah ini merupakan permohonan yang telah diajukan oleh Corps Alumni Bumi Seram Makassar. Selanjutnya, tim dari Direktorat Perkapalan dan Kepelautan hadir untuk membantu memfasilitasi kepulangan pelaut yang meninggal saat bekerja tersebut," ujar Hartanto dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (3/4/2024).
Hartanto menjelaskan Wira merupakan pelaut Indonesia yang bekerja sebagai kru pada kapal MV Jing Hai berbendera Amerika Tengah. Adapun penyebab kematian almarhum adalah karena sakit. Dengan begitu, perlu dilakukan kepulangan ke Indonesia.
Berdasarkan laporan keagenan Awak Kapal, Wira sudah merasakan sakit sejak 7 Februari 2024 dengan kondisi sulit makan dan kerap muntah-muntah. Pada 11 Februari, dia dilarikan ke rumah sakit dan kondisinya sempat membaik. Bahkan mampu berkomunikasi dengan keluarga di Indonesia melalui video call.
Namun, pada 17 Februari 2024, kondisinya kembali kritis dan pada pukul 08.58 waktu setempat almarhum dinyatakan meninggal.
Untuk itu, Kemenhub pun memberikan fasilitas kepulangan jenazah. Hal ini sebagai bentuk perlindungan dan kehadiran pemerintahan kepada warga negara Indonesia.
"Kami menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya kepada keluarga Pelaut Indonesia tersebut dan menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu seluruh prosesnya mulai dari perawatan almarhum Wira selama sakit, hingga meninggal dan dipulangkan ke Indonesia," jelasnya.
(kil/kil)