Jika saat masih kecil mendapat angpau, kini giliran kamu yang sudah bekerja menjadi pemberi untuk sanak keluarga. Dalam melakukannya perlu diperhitungkan dengan baik karena jika tidak, akan menjadi pengeluaran berlebih dan bikin kantong kering.
Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho menyarankan kepada yang ingin membagikan angpau Lebaran untuk membuat daftar penerima dan estimasi nilainya. Hal ini untuk memudahkan kita memprediksi berapa total angpau yang akan dikeluarkan.
"Agar tidak boncos, bila dana yang kita miliki terbatas, maka tentukan berapa budget yang kita miliki untuk angpau," kata Andy kepada detikcom, Selasa (9/4/2024).
Andy menyarankan agar besaran angpau Lebaran yang diberikan disesuaikan dengan budget dan kemampuan. Menurutnya, besarannya 10% dari Tunjangan Hari Raya (THR) yang diterima sudah paling ideal.
"Kalau mau dibuat presentasenya, idealnya maksimal 10% dari THR yang kita terima. Jadi semisal THR yang diterima sebesar Rp 5 juta, maka yang disisihkan untuk angpau sebesar Rp 500 ribu," beber Andy.
Dari jumlah tersebut, buatlah skala prioritas yang akan mendapatkan angpau Lebaran dengan nominal paling tinggi. Mulai dari orang tua, adik atau kakak, keponakan, hingga tetangga jika diperlukan.
"Pembagiannya semisal prioritas untuk orang tua Rp 200 ribu. Lalu untuk anak-anak Rp 50 ribu. Selebihnya untuk keponakan-keponakan atau anak-anak tetangga antara Rp 5-20 ribu tergantung dari usianya," ucapnya.
Senada, Perencana Keuangan dari Tatadana Consulting, Tejasari Asad mengatakan pemberian angpau Lebaran bisa disesuaikan dari jumlah THR yang diterima. Untuk nilainya sendiri ia mengaku tidak bisa menentukannya, sebab setiap individu memiliki perhitungan masing-masing seperti tingkat ekonomi keluarga, usia, hingga wilayah tempat tinggal.
"Misalnya kasih keponakan Rp 50 ribu pantes nggak? Tapi ternyata di kalau di kampung kasih Rp 5 ribu sudah cukup, kasih Rp 20 ribu sudah cukup, gimana tuh? Jadi tergantung situasi," terang Teja.
"Itu juga kadang ada yang serba salah tuh, ada yang masih TK, SD, SMP, SMA. Kalau TK dikasih Rp 1.000 20 biji (Rp 20 ribu) seneng tuh, kalau SMA dikasih Rp 1.000 20 biji marah-marah nanti," tambahnya.
(aid/fdl)