Pusat penjualan mainan di Jakarta, Pasar Gembrong masih bertahan di tengah gempuran toko-toko online. Pasar yang terletak tepat di seberang Mall@Bassura di Jl. Jend. Basuki Rachmat Jatinegara, Jakarta Timur ini masih menjual berbagai jenis mainan.
Ade, salah satu penjaga toko mainan di Pasar Gembrong tak terlalu risau dengan kehadiran toko mainan online. Tokonya malah memanfaatkan platform media sosial untuk mempromosikan sejumlah mainan.
Meski tak secara langsung membuka toko online, promosi yang dilakukan di TikTok cukup ampuh mendatangkan pelanggan. Ia menyebut sejumlah pedagang datang ke tokonya di Pasar Gembrong berkat menonton video live TikTok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita nggak punya sih (toko online), cuma ada TikTok untuk promosi-promosi aja. Cukup ngebantu sih, kadang-kadang ada yang datang ke sini gara-gara abis nonton TikTok kita, itu bos yang perempuan yang bikin," katanya kepada detikcom, Jumat (12/4/2024).
Adapun toko Aan menjual berbagai jenis mainan seperti motor mini, mobil mini, sepeda listrik, mobil remote control dan lainnya. Harga produk yang dijualnya bervariasi antara puluhan ribu hingga jutaan rupiah.
Adapun selama bulan Ramadan dan pasca hari Lebaran Ade mengaku omzet di tokonya tidak banyak berubah. Bahkan ada penurunan dibanding tahun-tahun sebelumnya, namun disebabkan oleh pandemi COVID-19. Adapun dalam sehari tokonya bisa meraup omzet Rp 600 ribu hingga Rp 5 juta.
"(Penjualan di bulan Ramadan) sama aja nggak ada nggak ada peningkatan, flat-flat aja. Semenjak terakhir corona itu sepinya minta ampun. Sebelum corona normal-normal aja," imbuhnya.
Sementara itu, Ade, penjaga mainan lainnya di Pasar Gembrong mengaku hanya mengandalkan toko offline dan tidak membuka platform online. Namun ia masih membuka pesanan secara online, misalnya lewat aplikasi WhatsApp untuk pengiriman ke sekitar Jabodetabek.
"Saya nggak ada toko online di sini, paling minta WA doang terus kirim Gojek, kalo keluar kota budget-nya lumayan kan, ongkos yang nanggung ya yang beli," tuturnya.
Penjualan mainan setelah Lebaran bisa mencapai Rp 20 juta per hari. Sementara sebelum hari raya Idul Fitri, rata-rata penjualan mainan per hari adalah Rp 2 juta.
"Kalo Lebaran ramai, bisa Rp 20 juta per hari. Itu pas Lebaran sampai sekarang. Sebelum Lebaran lebih sedikit, Rp 1 juta, Rp 2 juta. Setelah lebaran melonjak," imbuhnya.
Lain cerita, Maulana, penjual mainan bus telolet mengaku terpengaruh dengan hadirnya pesaing dari toko online. Meski sudah mencoba merambah ke pasar online, usahanya Maulana kurang membuahkan hasil.
"(Toko online, ngaruh sih, berkurang buat kita. Kita juga nyoba main di online tapi kurang rame malah di online," sebutnya.
Adapun omzet jualannya tercatat meningkat 70% saat Ramadan dibandingkan hari biasa. Rata-rata pendapatannya selama Ramadan hingga sekarang bisa menyentuh Rp 2 juta per hari.
(ily/kil)