Penyelundupan Benih Lobster Rugikan Negara, Trenggono: Kita Mau Diam Saja?

Siska Nur Oktavia - detikFinance
Rabu, 17 Apr 2024 17:53 WIB
Foto: dok. KKP
Jakarta -

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono blak-blakan tentang kekesalannya atas praktik penyelundupan Benih Bening Lobster (BBL) yang ditaksir menyebabkan kerugian negara hingga triliunan rupiah setiap tahun. Trenggono memastikan tak akan tinggal diam atas praktik gelap tersebut.

Trenggono telah menginformasikan bahwa pihaknya akan melakukan perubahan tata kelola benih bening lobster, serta memperkuat diplomasi perikanan dengan Vietnam.

"Kita diberi anugerah sama Tuhan, BBL luar biasa di perairan Indonesia. Tapi kenapa yang berkembang justru di negara lain untuk budidaya? Kemudian ini lolos saja (penyelundupan), padahal sudah berusaha kita tahan dengan peraturan menteri agar tidak terjadi perdagangan. Terus kita mau diam saja?" ujar Trenggono dalam keterangan tertulis, Rabu (17/4/2024).

Trenggono menjelaskan KKP telah menyepakati kerja sama perikanan dengan Vietnam, sebagai negara yang selama ini memanfaatkan BBL dari Indonesia untuk kegiatan budidaya. Berdasarkan informasi yang diterimanya, Vietnam membutuhkan ratusan juta ekor BBL untuk menopang kegiatan budidaya.

Sebagai informasi, kerja sama perikanan Indonesia dengan Vietnam utamanya untuk menekan praktik penyelundupan BBL, membuka pintu investasi budidaya lobster modern di Indonesia, transfer teknologi hingga etos kerja yang selama ini diterapkan pembudidaya di Vietnam ke Indonesia.

Perjalanan kerjasama perikanan antara Indonesia dan Vietnam diakui Trenggono juga membutuhkan perjuangan sendiri. Hal ini untuk memastikan posisi Indonesia tidak merugi atas kesepakatan yang dijalin.

"Saya bicara bilateral dengan menteri di sana. Ayolah, kita sama-sama jangan mendiamkan praktik illegal ini. Mereka mengakuinya juga susah melakukan kontrol. Tapi masak kita mau diamkan saja BBL kita diambil, maka kita inisiasi kerja sama," bebernya.

Sejalan dengan kerjasama perikanan dengan Vietnam, KKP telah melakukan perubahan tata kelola pada BBL. Perubahan tata kelola ini salah satunya akan menghasilkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari aktivitas perdagangan BBL secara resmi, yang selanjutnya akan digunakan untuk mendukung pembangunan infrastruktur budidaya lobster modern di Indonesia.

"Kita bisa menghasilkan PNBP yang cukup besar, yang bisa kita gunakan untuk pembangunan budidaya di Indonesia. Jadi kalau ada yang menghalangi upaya-upaya yang dilakukan, jangan-jangan dia bagian dari mafia penyelundupan," pungkas Trenggono.



Simak Video "Video Menteri Trenggono: Pulau Kecil Tak Boleh Dijual, Akan Diawasi Satelit"

(prf/ega)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork