Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengumumkan rencana untuk menaikkan tiga kali lipat pajak impor baja dan alumunium dari China. Hal ini dikatakan di depan Perwakilan Dagang A.S. saat pertemuan di negara bagian Pennsylvania.
Dikutip dari CNBC, Kamis (18/4/2024) rencananya Biden menaikkan tarif impor baja dan aluminium sebesar 7,5%. Hal ini dilakukan sebagai langkah mencegah dampak praktik perdagangan di China yang dinilai menjadi ancaman bagi produk dalam negeri AS.
Diketahui saat berkunjung ke China pekan lalu, Menteri Keuangan AS Janet Yellen menyampaikan kekhawatiran bahwa subsidi yang dilakukan pemerintah China menciptakan kelebihan pasokan produk energi ramah lingkungan, seperti panel surya dan kendaraan listrik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihaknya khawatir jika stoknya berlebih seperti itu dapat dibuang ke pasar global dengan harga yang lebih murah, sehingga berpotensi menghambat persaingan.
Namun ada kekhawatiran kenaikan tarif pajak ini akan berdampak pada lanju inflasi. AS sendiri memang tengah berjuang untuk menurunkan inflasi yang membandel.
Rencana kenaikan pajak tersebut di tengah Biden melakukan menyeimbangkan politik global di tahun pemilu ini. Gedung Putih masih berupaya untuk mencairkan hubungan dengan China setelah komunikasi yang nyaris terhenti selama beberapa tahun.
Retaknya hubungan AS dengan China sebelumnya sebagian dipicu oleh penerapan pajak terhadap Tiongkok oleh mantan Presiden Donald Trump. Itu yang hampir memicu perang dagang besar-besaran.
Tanggapan China
Pejabat China dan media pemerintah membantah tuduhan kelebihan kapasitas tersebut. Pihak China menyebut melimpahnya pasokan produk energi ramah lingkungan adalah hasil dari inovasi bukan subsidi pemerintah.
(ada/rrd)