Airlangga soal Perang Iran Vs Israel: Kita Tenang-tenang Saja

Airlangga soal Perang Iran Vs Israel: Kita Tenang-tenang Saja

Anisa Indraini - detikFinance
Kamis, 18 Apr 2024 16:43 WIB
Ketum Golkar Airlangga Hartarto (Isal Mawardi/detikcom)
Foto: Ketum Golkar Airlangga Hartarto (Isal Mawardi/detikcom)
Jakarta -

Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memilih tetap tenang dalam menghadapi dampak dari ketegangan geopolitik di Timur Tengah. Terutama pasca serangan Iran ke Israel beberapa waktu lalu.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan sejauh ini pihaknya masih tenang-tenang saja sambil terus memantau kondisi yang terjadi.

"Ini secara geopolitik relatif belum ada apa-apa. Kalau belum ada apa-apa ya kita juga tenang-tenang saja," kata Airlangga dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (18/4/1024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Airlangga menyebut potensi disrupsi yang kemungkinan terjadi yakni terkait logistik, rantai pasok dan kepentingan di Selat Hormuz. Sebagai informasi, Selat Hormuz menjadi jalur pelayaran vital bagi tanker minyak yang mengangkut sekitar 30% minyak mentah dunia atau sekitar 21 juta barel minyak mentah per hari.

"Kita tahu selat Hormuz penting terutama untuk jalur minyak dan 30% perdagangan minyak ada di sana. Tapi kita juga tahu ada pangkalan AS di sana, di Qatar," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Airlangga menyebut pasca serangan Iran ke Israel, beberapa pimpinan negara besar sudah memberikan pernyataan. Seperti Amerika Serikat (AS) beserta sekutunya mengaku tidak akan terlibat untuk memburuk situasi, begitu pun dengan negara pendukung Iran.

"Kita lihat relatif sudah ada beberapa statement dari negara-negara barat yang mengatakan tidak mau terlibat dan negara tetangga di sekitar Israel baik Jordania, Mesir, Arab Saudi menekankan untuk deeskalasi," terangnya.

Himbauan dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) juga senada, meminta semua pihak untuk menahan diri. Hal ini dianggap penting untuk tidak menambah dampak negatif terhadap perekonomian global.

"Sekjen PBB juga sudah meminta semua pihak untuk menahan diri dan sedang berusaha untuk mengendalikan eskalasi. Para pemimpin relatif statement-nya sama, hindari eskalasi dan potensi-potensi disrupsi," pungkasnya.

(aid/rrd)

Hide Ads