Perang Iran-Israel Bisa Bikin Harga Pangan Naik? Ini Kata Airlangga

Perang Iran-Israel Bisa Bikin Harga Pangan Naik? Ini Kata Airlangga

Anisa Indraini - detikFinance
Kamis, 18 Apr 2024 17:10 WIB
Ketum Golkar Airlangga Hartarto (Firda Cynthia Anggrainy Al Djokya/detikcom)
Foto: Ketum Golkar Airlangga Hartarto (Firda Cynthia Anggrainy Al Djokya/detikcom)
Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan inflasi Indonesia dalam kondisi terkendali di tengah ketidakpastian global akibat ketegangan Iran dan Israel.

Airlangga mengatakan Indonesia berpengalaman dalam penanganan inflasi saat konflik Rusia dan Ukraina. Saat itu, akibat perang Rusia dan Ukraina inflasi sempat tembus sebesar 5,95%.

"Inflasi relatif terkendali. Kita berpengalaman dalam penanganan inflasi saat konflik Ukraina. Tertinggi efek perang Ukraina-Rusia itu di 5,95%, namun kita sekarang sudah relatif masuk dalam range 2,5+-1%," kata Airlangga dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (18/4/1024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Airlangga mengaku bahan pangan yang menyumbang inflasi memang sedang bergejolak. Meski begitu, penyebabnya diklaim karena El Nino, bukan perang yang terjadi di Timur Tengah.

Di pasca Lebaran ini dilihat harga beras maupun minyak goreng sudah mulai menurun. Demikian pula cabai rawit dan cabai merah.

ADVERTISEMENT

"Jadi sekali lagi, (harga pangan naik) itu penyebabnya El Nino di Juli-Februari-Maret ini. Kalau kita lihat pasca Lebaran baik harga beras maupun minyak goreng sudah mulai flat. Demikian pula cabai rawit dan cabai merah pun turun," ucap Airlangga.

"Jadi ini inflasi yang tidak tergantung kepada konflik di Timur Tengah. Jadi inflasi dari faktor dalam negeri dan pengaruh dari El Nino kemarin," tambahnya.

Simak Video 'Airlangga Beberkan Efek Konflik Iran Vs Israel Setelah Rapat Bareng Jokowi':

[Gambas:Video 20detik]



(aid/rrd)

Hide Ads