Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjadi salah satu panelis dalam agenda diskusi fiskal yang digelar Dana Moneter Internasional atau IMF serta Bank Dunia di Washington D.C, Amerika Serikat, pada Minggu (21/4). Dalam acara itu ia berbagi pengalaman Indonesia dalam menghadapi berbagai krisis finansial.
"Menavigasikan tantangan fiskal terkini merupakan salah satu tema utama pada pertemuan @the_imf & @worldbank Spring Meetings kali ini. Topik tersebut juga mewarnai IMF Fiscal Forum dimana saya menjadi panelis bersama dengan First Deputy Managing Director IMF Gita Gopinath, Menteri Keuangan Chile Mario Marcel, dan Director General for Economic and Financial Affairs, European Commission Maarten Verwey," tulis Sri Mulyani di akun instagram resminya, dikutip Senin (22/4/2024).
Sri Mulyani menjelaskan pengalaman Indonesia untuk melewati berbagai tantangan finansial. Mulai dari krisis finansial di Asia Tenggara sampai pandemi COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kondisi yang begitu menguji kebijakan fiskal Indonesia, yang juga terus diuji hingga kini melalui beragam shock yang lain," lanjutnya.
Ia pun memberi salah satu contoh kebijakan yang ditempuh Kementerian Keuangan adalah kebijakan defisit yang boleh lebih dari 3% dalam satu tahun fiskal.
Sri Mulyani menjelaskan diskresi tersebut dikeluarkan sebagai respon atas pandemi COVID-19. Dia mengatakan diskresi defisit fiskal itu hanya berlaku selama tiga tahun saja.
"Diskresi yang kita terapkan masih lebih ketat, hanya sampai 6% saja ketika negara-negara lain di dunia mencapai 10% defisitnya," jelasnya.
Sementara aspek lain yang turut dijelaskan Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut dalam forum itu adalah keterbukaan. Ia membagikan pengalamannya memulai tradisi APBN Kinerja dan Fakta (#KiTA) di mana setiap bulan, dirinya menyampaikan implementasi kebijakan fiskal dan anggaran pemerintah kepada masyarakat.
APBN KiTA pun berisi data-data detail mulai dari jumlah penerimaan negara yang dikumpulkan, sampai besaran pengeluaran dari anggaran tersebut. Sri Mulyani pun mengaku senang bisa berbagai pelajaran pengelolaan fiskal di Indonesia kepada berbagai negara.
"Senang bisa berbagi pengalaman serta pelajaran dari Indonesia di panggung dunia..!" ujar dia.
(kil/kil)