Pegadaian Dukung Kesetaraan Gender Lewat Edukasi Keuangan ke Perempuan

Pegadaian Dukung Kesetaraan Gender Lewat Edukasi Keuangan ke Perempuan

Jihaan Khoirunnisaa - detikFinance
Selasa, 23 Apr 2024 21:51 WIB
Pegadaian
Foto: dok. Pegadaian
Jakarta -

Dalam rangka memperingati Hari Kartini, PT Pegadaian mendukung kegiatan edukasi keuangan bertema 'Perempuan Cerdas Keuangan, Perempuan Indonesia Hebat'. Acara ini digelar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Perpustakaan Nasional, dengan tujuan untuk meningkatkan literasi keuangan di kalangan perempuan Indonesia.

Edukasi keuangan ini melibatkan 1.300 perempuan dari berbagai daerah, serta menghadirkan sejumlah tokoh 'Kartini masa kini'. Salah satunya Pemimpin Wilayah IX Jakarta 2 PT Pegadaian Endang Pertiwi.

"Kami percaya bahwa pemberdayaan perempuan melalui edukasi dari lembaga layanan jasa keuangan adalah kunci untuk menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Kami bangga dapat berkontribusi pada penyelenggaraan acara ini, yang tidak hanya merayakan Hari Kartini tetapi juga membuka lebih banyak peluang bagi perempuan Indonesia untuk maju," ujar Endang dalam keterangan tertulis, Selasa (23/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kegiatan tersebut, Pegadaian mensosialisasikan Tabungan Emas, sebagai bagian dari solusi finansial dalam bentuk investasi yang bertujuan sejalan dengan TPB/SDGs nomor (4) Pendidikan Berkualitas dan (5) Kesetaraan Gender. Endang mengatakan pihaknya mendukung pencapaian kedua tujuan ini lewat penguatan kapasitas perempuan dalam mengelola keuangan.

Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan atau SNLIK dari OJK Tahun 2022 mencatat tingkat literasi keuangan perempuan di Indonesia telah meningkat menjadi 50,33%. Angka ini lebih tinggi daripada laki-laki yang berada pada 49,05%. Kendati demikian, tingkat inklusi keuangan perempuan masih tercatat lebih rendah dibandingkan laki-laki, yaitu 83,88% berbanding 86,28%.

ADVERTISEMENT

Menanggapi data ini, Komisaris Utama PT Pegadaian Loto Srinaita Ginting menyebut rendahnya tingkat inklusi keuangan di kalangan perempuan, menandakan masih banyaknya kaum perempuan yang belum sepenuhnya memanfaatkan layanan keuangan yang ada.

Di sisi lain, dia menyoroti partisipasi perempuan dalam bidang usaha. Diketahui, sebanyak 64,5% dari seluruh pelaku UMKM di Indonesia adalah perempuan. Menurutnya ini menjadi bukti perempuan bukan hanya menjadi konsumen, tapi juga ikut menjadi penggerak utama dalam roda ekonomi di Indonesia.




(prf/ega)

Hide Ads