Harga emas batangan atau logam masih tinggi. Bahkan sempat mencetak rekor sampai Rp 1.347.000/gram.
Jika ditarik dalam sepekan terakhir, pergerakan harga emas Antam bergerak di rentang Rp 1.315.000-1.347.000/gram. Sementara dalam sebulan terakhir pergerakannya ada di rentang Rp 1.203.000-1.347.000/gram.
Ternyata, tren harga naik ini membuat masyarakat lebih menjual emasnya. Salah satu pegawai toko emas Hartadinata yang berada di Cikini Gold Center, Jakarta Pusat bernama Hani mengatakan saat harga emas naik, masyarakat lebih memilih untuk menjual daripada membeli. Dia menyebut, banyak dari masyarakat yang menyimpan emas, khususnya logam mulia Antam untuk investasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lebih suka jual, karena banyakan simpan beberapa tahun ke belakang. Jadi, kalau harga naik, pasti dapat keuntungan. Jualnya kan ngikutin harga pasar," kata Hani, Rabu (23/4/2024).
Hani bilang, masyarakat juga sempat berbondong-bondong membeli emas ketika harganya masih di kisaran Rp 1-1,1 juta/gram. Ketika harga emas tembus Rp 1,3 juta/gram, orang lebih banyak menjual.
Di tokonya, banyak yang menjual logam mulia dengan berat 10-100 gram. Namun, ada pula yang menjual hanya 1 gram.
"Lebih banyak jual yang 10 gram, tapi ada juga yang 100 gram. Ada yang 10 gram, 25 gram, ada yang 1 gram. Karena kan kebanyakan kado dari temen. Pas harga tinggi ya dijual," jelasnya.
Senada, salah satu pegawai bernama Siska di Toko Emas Azzahra mengatakan masyarakat lebih banyak menjual emas saat harga tinggi. "Banyak yang jual, tapi liat harga dulu. Kalau stabil naik, ya pada jual," katanya kepada detikcom.
Siska bilang, ada juga sebagian masyarakat yang membeli emas karena momentum Lebaran. "Ya biasanya abis Lebaran juga orang pada beli, karena habis dapat THR kan. Habis lebaran ramai juga," jelasnya.
(rrd/rir)