Pedagang Teriak Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000/Kg: Pasokan Kurang!

Pedagang Teriak Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000/Kg: Pasokan Kurang!

Aulia Damayanti - detikFinance
Rabu, 24 Apr 2024 17:46 WIB
Ilustrasi Petani Bawang Merah
Bawang merah - Foto: Kementan
Jakarta -

Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) mengatakan kenaikan harga bawang merah berlangsung sejak sebelum Hari Raya Idulfitri 1445 H lalu. Ketua Umum Ikappi Abdullah Mansuri menyebut saat ini harga bawang merah telah tembus Rp 80.000 per kilogram (Kg).

Pihaknya melihat bahwa ada kegagalan produksi di beberapa titik wilayah produksi sehingga menyebabkan pasokan tidak sebanyak sebelumnya. Hal itulah yang menyebabkan harga bawang merah naik hingga 100%.

"Kami menyayangkan karena curah hujan yang tinggi dan terjadi beberapa daerah terkena musibah banjir yang menyebabkan pasokan berkurang, kita tahu bahwa harga bawang merah sudah tembus di angka Rp 80.000/kg yang artinya 2 kali lipat dari harga normal serta kenaikannya mencapai 100%," kata dia dalam keterangannya, Rabu (24/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut informasi dari Ikappi ada beberapa daerah yang mengalami kegagalan panen misalnya Jawa tengah, di Kabupaten Demak, Kabupaten Grobogan, dan Kabupaten Pati.

"Sehingga mempengaruhi produksi secara nasional," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Adapun pemasok untuk Jabodetabek biasanya dari wilayah Jawa tengah dan Jawa timur yaitu Brebes, Demak, Grobogan, Pati, Nganjuk dan beberapa daerah lainnya. Wilayah penghasil bawang merah terbesar sendiri ada di Brebes, kedua Demak, sementara di Jawa Timur ada di Nganjuk, NTB ada di Bima, Sumatera Barat di Solok, Sumatera Utara dan Jawa Barat.

Pihaknya meminta kepada pemerintah agar mendorong percepatan penguatan distribusi ke wilayah-wilayah yang kebutuhannya cukup besar seperti Jabodetabek. Mansuri menyebut opsi berikutnya yang disarankan adalah mendorong agar produksi yang ada di Solok Sumatera barat dan di Bima NTB bisa di subsidi silangkan ke Jabodetabek.

"Sehingga pasokan relatif melimpah di pasar, jika itu bisa dilakukan maka kami meyakini harga akan terdorong turun," ujar dia.

(kil/kil)

Hide Ads