Pemerintah Indonesia dan Vietnam resmi melakukan kerja sama investasi di bidang pengembangan budi daya lobster dalam negeri, salah satu bentuk kerja sama adalah memberikan izin pengiriman eksklusif benih bening lobster (BBL) alias benur bagi sejumlah perusahaan Vietnam. Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono, pun menjelaskan pihaknya mengusulkan harga terendah BBL yang bakal dikirim ke Vietnam di angka Rp 8.500/ekor.
"Paling tidak, tidak kurang dari Rp 8.500/per ekor. (Ukuran) Benihnya kecil banget lah," kata Trenggono di konferensi pers acara Indonesia Aquaculture Business Forum 2024 kerja sama detikcom dengan KKP di Hotel Raffles Jakarta, Jakarta Selatan, Senin (29/4/2024).
Trenggono kemudian menjelaskan, bahwa usulan itu kelak akan menempuh tahap sosialisasi publik dulu. Meskipun demikian, ia mengaku sangat ingin agar BBL bisa dijual ke Vietnam di harga Rp 8.500/ekor
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau misalnya lebih dari itu ya enggak apa-apa bagus," lanjutnya.
Di sisi lain sebelum Vietnam membeli BBL tersebut, Trenggono menjelaskan bahwa pihaknya meminta agar Vietnam menaruh investasi terlebih dahulu dengan mengembangkan budi daya lobster di Indonesia. Setelah investasi dan pengembangan dilakukan, Vietnam kemudian bisa mengusulkan proposal jumlah BBL yang akan dibawa ke negara tersebut.
Setelah proposal disetujui, KKP pun bakal menerbitkan sertifikat genetik yang dapat menjadi bukti asal benur tersebut. Menurut Trenggono, hal ini adalah solusi untuk menyetop aktivitas ekspor benur ilegal yang selama ini terjadi.
"Kita akan menerbitkan sertifikat menjadi bagian dari sertifikat of genetik karena dia sudah dituntut oleh negara pembeli. 'Mana, genetiknya dari mana?' Kalau dengan sertifikat maka jadi resmi, dan saya kira itu menjadi dukungan pemerintah Vietnam dengan demikian yang ilegal-ilegal itu otomatis akan hilang," imbuhnya.
Sebelumnya berdasarkan catatan detikcom, Trenggono membeberkan alasan Indonesia melakukan kerja sama pengiriman BBL eksklusif ke Vietnam. Ia menjelaskan negara tersebut sudah menerima keuntungan cukup banyak karena mendapatkan BBL ilegal asal Indonesia.
"Yang namanya benih lobster ke Vietnam itu (selama ini) 100% ilegal, karena kita tidak pernah ekspor (resmi)," ucap Trenggono di Hotel Aryaduta Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (16/1/2024).
Trenggono kemudian menjelaskan, bahwa BBL Ilegal asal Indonesia membuat Vietnam bisa mengembangkan budi daya lobster dengan sangat baik. Jumlah ekspor lobster Vietnam cukup besar, hal ini disebabkan populasi budidaya yang banyak.
(kil/kil)