Pendapatan Waskita Beton Meningkat 38% Jadi Rp 505 M di Triwulan 1 2024

Pendapatan Waskita Beton Meningkat 38% Jadi Rp 505 M di Triwulan 1 2024

Jihaan Khoirunnissa - detikFinance
Rabu, 01 Mei 2024 18:55 WIB
PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP)
Foto: PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP)
Jakarta -

PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) mencatatkan kinerja cemerlang di periode Triwulan I 2024. Diketahui pendapatan usaha perseroan naik sebesar 38% secara Year-on Year (YoY) menjadi Rp 505,68 miliar, serta laba kotornya meningkat 96% YoY menjadi Rp 114,15 miliar.

"Pencapaian pada awal tahun ini merupakan hasil dari komitmen WSBP dalam mengimplementasikan strategi bisnis dan pemasaran yang baik," ujar Vice President of Corporate Secretary WSBP Fandy Dewanto dalam keterangan tertulis, Rabu (1/5/2024).

Dia menilai peningkatan pendapatan usaha yang signifikan lantaran ditopang oleh pendapatan pada tiap lini bisnis WSBP. Salah satunya segmen Precast yang menyumbang pendapatan tertinggi sebesar Rp 233,44 miliar. Selanjutnya segmen Readymix berkontribusi sebesar Rp 182,39 miliar, dan segmen Jasa Konstruksi menyumbang sebesar Rp 89,85 miliar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kapabilitas WSBP dalam memproduksi produk Precast menjadi penopang peningkatan Pendapatan Usaha pada triwulan ini. Kualitas dan kekokohan dari produk WSBP menjadi kunci kepercayaan pelanggan untuk membangun infrastruktur di Indonesia," ujar Fandy.

Per Triwulan I, kata dia, WSBP mencatatkan margin laba kotor sebesar 22,5%. Fandy menyebut lonjakan penjualan produk beton precast menjadi katalis utama.

ADVERTISEMENT

"WSBP berkomitmen meningkatkan profitabilitas operasional dengan dukungan optimalisasi proses produksi," lanjut Fandy.

Dia mengungkapkan perseroan hingga Maret 2024 sedang menyelesaikan sejumlah proyek yang didominasi proyek eksternal sebesar 68%, antara lain Proyek Jalan Tol Ciawi-Sukabumi Seksi 3, Proyek Pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang Seksi III, Proyek Pembangunan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi, Proyek Nusantara International Convention and Exhibition @District 18 PIK 2, dan Proyek Pembangunan Jalan Toll IKN Seksi 3A-2 : Segmen Karangjoang - KKT Kariangau.

Lebih lanjut Fandy menjelaskan upaya WSBP melakukan efisiensi dinilai berhasil. Hal ini terlihat dari menurunnya beban kantor sebesar 64% yang didukung oleh tercapainya program digitalisasi di lingkungan WSBP.

"Penerapan virtual monitoring dan green office mendukung kelestarian lingkungan dan meminimalkan pengeluaran biaya," ujarnya.

Sebagai informasi, dalam Laporan Keuangan ini juga tercantum penurunan Beban Non Contributing Plant sebesar 71% atau Rp 23,26 miliar yang disebabkan oleh peningkatan produksi, optimalisasi biaya atas kegiatan produksi yang dilakukan, serta pengurangan biaya yang tidak memberikan kontribusi dalam kelangsungan usaha Perusahaan.

Fandy juga menambahkan peningkatan-peningkatan yang termuat pada Laporan Keuangan TW I/2024 ini juga didukung dengan implementasi program transformasi WSBP, seperti optimalisasi utilitas dan digitalisasi, serta kemampuan WSBP dalam menjangkau pasar eksternal yang lebih luas.

Saat ini WSBP menerapkan Internal Control Over Financial Reporting (ICOFR), yaitu suatu proses yang dirancang dan dilaksanakan oleh manajemen perusahaan dalam rangka mencapai keandalan laporan keuangan, efisiensi, dan efektivitas operasi, serta kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku berfungsi untuk Penyempurnaan Tata Kelola Perusahan serta penguatan Laporan Keuangan.

Dengan adanya ICOFR, WSBP bisa menjamin keandalan laporan keuangan yang disusun, serta melindungi kepentingan para stakeholder terkait.

Ke depan, pihaknya berupaya mendorong transformasi bisnis demi meningkatkan kinerja hingga akhir 2024 dengan menerapkan Tata Kelola Perusahaan dan Manajemen Risiko yang baik.




(ega/ega)

Hide Ads