Bahlil Tegaskan Tudingan Investasi RI Dikuasai China Hoax!

Bahlil Tegaskan Tudingan Investasi RI Dikuasai China Hoax!

Ilyas Fadilah - detikFinance
Kamis, 02 Mei 2024 11:21 WIB
Bahlil Lahadalia di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/2/2024).
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. Foto: (Isal Mawardi/detikcom)
Jakarta -

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia membantah investasi di Indonesia hanya dikuasai oleh China. Menurut Bahlil banyak anggapan keliru soal ini hingga menimbulkan hoaks di masyarakat.

Berdasarkan data investasi di Indonesia tahun 2023, Bahlil menjelaskan investasi asing dipimpin oleh Singapura. Ia memastikan data kementeriannya valid dan jika ada yang berbeda maka bisa dipastikan hoax.

"Negara-negara mana saja yang sekarang masuk ke Indonesia? Kan selalu dibilang bahwa negara yang masuk itu China, China sampe hoax!. Dana yang masuk, PMA (Penanaman Modal Asing) 52%, PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) 47% sekian, negara pertama yang masuk Singapura," katanya saat memberi kuliah umum di Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Kamis (2/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai informasi, total realisasi investasi pada 2023 tembus Rp 1.418 triliun, lebih tinggi dari target Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebesar Rp 1.400 triliun. Singapura menjadi investor asing terbesar dengan total US$ 15,4 miliar, lalu China US$ 7,4 miliar, Hongkong US$ 6,5 miliar, Jepang US$ 4,6 miliar dan Malaysia US$ 4,1 miliar.

Berdasarkan data ini, Bahlil menegaskan anggapan soal investasi asing di Indonesia hanya dikuasai China adalah tidak benar. "Jadi sangatlah tidak benar kalau ada orang yang mengatakan bahwa investasi yang masuk Indonesia hanya dikuasai satu negara yaitu China, ini datanya," tegasnya.

ADVERTISEMENT

Ia lalu mengungkap investasi asal Singapura sebagian dananya justru berasal dari orang Indonesia. Negara tetangga itu hanya dijadikan hub oleh pengusaha Indonesia, sehingga jika ditelusuri, Bahlil menilai total PMDN akan lebih besar dari PMA.

"Singapura sebenarnya jadi hub sebagian orang Indonesia yang ada di Singapura. Jadi kalau mau ditarik uang kita, PMDN kita lebih banyak," pungkasnya.

Lihat juga Video: Seputar Investasi Microsoft di Indonesia

[Gambas:Video 20detik]



(ily/das)

Hide Ads