Jurus Airlangga Percepat Status RI Jadi Anggota OECD

Jurus Airlangga Percepat Status RI Jadi Anggota OECD

Samuel Gading - detikFinance
Kamis, 02 Mei 2024 15:59 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto
Foto: Dok. Kemenko Perekonomian
Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, hari ini, Kamis (2/5) memulai rangkaian Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) dengan Sekretaris Jenderal Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), Mathias Cormann, di Paris, Prancis. Dalam pertemuan itu, ia menyerahkan Peta Jalan Aksesi Indonesia menjadi anggota OECD.

"Sebagaimana diketahui, Indonesia telah menyampaikan intensi untuk keanggotaan OECD pada Juli 2023. Dalam waktu singkat yaitu pada Februari 2024, diperoleh keputusan dari Dewan OECD yakni seluruh 38 anggota OECD secara sepakat untuk memulai proses aksesi Indonesia di OECD," tulis Airlangga dalam keterangan resmi, Kamis (2/5/2024).

Usai Peta Jalan Aksesi Indonesia diserahkan di PTM OECD, Airlangga menjelaskan bahwa Indonesia berniat menyerahkan Initial Memorandum pada awal 2025. Initial Memorandum merupakan dokumen yang disampaikan negara kandidat aksesi OECD untuk mengukur tingkat keselarasan regulasi, kebijakan, dan praktik negara kandidat dengan OECD. Dokumen tersebut adalah proses awal dari rangkaian proses penyelarasan regulasi, kebijakan, dan standar suatu negara dengan OECD.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai Ketua Pelaksana Tim Nasional OECD, Airlangga mengungkap proses koordinasi domestik serta komunikasi dengan negara mitra anggota OECD dan mitra internasional lainnya telah dilakukan secara intensif. Hal ini guna memastikan proses keanggotaan Indonesia berjalan cepat dan lancar.

"Sebagai quick wins, Indonesia akan memprioritaskan sektor-sektor yang selama ini telah mengadopsi standar dan kebijakan OECD untuk dapat terlebih dahulu diselesaikan," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Sekjen OECD Mathias Cormann, pun menjelaskan bahwa bergabungnya Indonesia dalam OECD turut meningkatkan nilai strategis OECD. Sebab, Indonesia adalah negara perekonomian terbesar di Asia Tenggara dan satu-satunya negara anggota G20 di kawasan tersebut.

"Tidak dapat dipungkiri jika Indonesia merupakan aktor signifikan dalam pemerintahan global," jelasnya.

Oleh sebab itu, Cormann mengaku bakal berkunjung ke Indonesia pada akhir Mei 2024. Ia pun diagendakan bertemu dengan Presiden Joko Widodo, serta Presiden terpilih Prabowo Subianto, dalam rangka peluncuran Peta Jalan Aksesi Indonesia.

(rrd/rir)

Hide Ads